Menuju konten utama

Kenali 6 Jenis Gangguan Kecemasan dan Gejalanya

Jenis gangguan kecemasan: Generalized Anxiety Disorder, Gangguan Panik, Fobia, Gangguan Kecemasan Sosial, OCD, dan PTSD.

Kenali 6 Jenis Gangguan Kecemasan dan Gejalanya
Ilustrasi anxiety disorder atau gangguan kecemasan. FOTO/Shutterstock

tirto.id - Awal pekan ini para K-Popers dikejutkan dengan berita bahwa Mina Twice tak akan ikut promosi lagu terbaru girl groupnya lantaran menderita anxiety disorder atau gangguan kecemasan.

Melansir health.gov.au, anxiety disorder atau gangguan kecemasan bukan hanya satu penyakit, tetapi sekelompok penyakit yang ditandai dengan perasaan kegelisahan tingkat tinggi dan ketidaknyamanan serta ketegangan yang ekstrem.

Gangguan kecemasan sering muncul tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas. Umumnya gangguan ini muncul disertai dengan sensasi, seperti sesak napas dan jantung berdebar.

Gejala lain termasuk berkeringat, gemetar, perasaan tersedak, mual, pusing, kehilangan kendali, atau perasaan cemas akan datangnya musibah juga sering membersamai.

Gangguan kecemasan dapat diderita oleh siapa pun. Berikut 6 jenis gangguan kecemasan dan gejala-gejalanya seperti dilansir NIMH.nih.gov:

Generalized Anxiety Disorder (GAD)

Orang dengan gangguan kecemasan umum (GAD) menunjukkan kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan hampir setiap hari selama setidaknya selama 6 bulan. Hal-hal seperti kesehatan, pekerjaan, interaksi sosial, dan keadaan kehidupan sehari-hari menjadi bahan kecemasan yang berlanjut.

Ketakutan dan kecemasan dapat menimbulkan masalah serius dalam kehidupan penderitanya, seperti interaksi sosial, sekolah, dan pekerjaan yang menjadi terganggu.

Gejala gangguan kecemasan umum meliputi:

    • Merasa gelisah, lelah, atau gelisah
    • Menjadi mudah lelah
    • Kesulitan berkonsentrasi
    • Mudah tersinggung
    • Kesulitan mengendalikan perasaan khawatir
    • Sulit tidur atau kurang tidur

Gangguan Panik/Panic Disorder

Penderita gangguan panik umumnya sering mengalami serangan panik berulang yang tidak terduga. Serangan panik adalah munculnya rasa ketakutan yang intens yang datang dengan cepat dan hanya berlangsung dalam beberapa menit secara tiba-tiba.

Serangan ini dapat terjadi secara tak terduga atau dapat terjadi karena ditimbulkan oleh pemicu, seperti objek atau situasi tertentu yang ditakuti oleh penderita.

Selama serangan panik muncul, penderita mungkin mengalami:

    • Jantung berdebar sangat cepat
    • Berkeringat
    • Gemetaran
    • Sensasi sesak nafas, mencekik, atau tersedak
    • Perasaan cemas akan datangnya musibah
Orang dengan gangguan panik sering khawatir tentang kapan serangan berikutnya akan terjadi dan secara aktif mencoba untuk mencegah serangan di lain waktu dengan menghindari tempat, situasi, atau perilaku yang dapat memicu serangan panik.

Fobia

Fobia adalah ketakutan yang kuat atau keengganan terhadap akan suatu objek atau situasi tertentu.

Meskipun dalam kenyataannya, beberapa keadaan sebenarnya, rasa takut yang dirasakan orang-orang dengan fobia tak sebanding dengan bahaya yang akan disebabkan oleh situasi atau objek yang menjadi ketakutan tersebut.

Penderita fobia memiliki kekhawatiran irasional atau berlebihan tentang menghadapi objek atau situasi yang ditakuti sehingga akan mencari cara untuk menghindari objek atau situasi yang ditakuti. Kegelisahan yang hebat akan terjadi saat penderita menghadapi objek atau situasi yang ditakuti.

Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan Kecemasan Sosial atau Social Anxiety Disorder menurut U.S. Department of Health & Human Services (HHS) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan kecemasan berlebihan dan ketakutan yang berlebihan dengan situasi sosial sehari-hari.

Fobia sosial dapat hanya dibatasi pada satu jenis situasi, seperti ketakutan berbicara dalam situasi formal atau informal, atau makan atau minum di depan orang lain. Bentuk ketakutan yang paling buruk adalah penderita maraca cemas dan takut kapan saja mereka ada di sekitar orang lain.

Obsesive Compulsive Disorder (OCD)

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan dan ditandai oleh pikiran berulang yang tidak diinginkan (obsesi) dan perilaku berulang (kompulsi). Kebiasaan melakukan kegiatan secara berulang seperti mencuci tangan, berhitung, memeriksa, atau membersihkan seringkali dilakukan dengan tujuan mencegah pikiran obsesif.

Namun, melakukan kegiatan berulang tersebut hanya akan memberikan kelegaan sementara, dan dengan tidak melakukannya secara nyata juga akan meningkatkan kecemasan penderita.

Post-traumatic Stress Disorder (PTSD)

Post-Traumatic Stress Disorder adalah gangguan kecemasan yang dapat berkembang setelah seseorang mengalami suatu peristiwa atau cobaan yang mengerikan di mana fisik penderita terluka serius atau diancam.

Peristiwa traumatis yang dapat memicu PTSD adalah kekerasan fisik, bencana alam atau yang disebabkan oleh manusia, kecelakaan, atau pertempuran militer.

Gejala PTSD biasanya dimulai dalam 3 bulan setelah insiden traumatis, tetapi terkadang akan muncul bertahun-tahun sesudahnya. Gejala-gejala tersebut berupa flashback atau mengingat kembali trauma berulang kali, gejala fisik seperti jantung berdebar atau berkeringat, mimpi buruk, dan ketakutan yang berlebih.

Baca juga artikel terkait ANXIETY DISORDER atau tulisan lainnya dari Budwining Anggraeni Tiyastuti

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Budwining Anggraeni Tiyastuti
Penulis: Budwining Anggraeni Tiyastuti
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno