Menuju konten utama

Kenaikan Iuran BPJS Bebani Rakyat Kecil

Kenaikan tarif BPJS Kesehatan dinilai membebani rakyat kecil.

Kenaikan Iuran BPJS Bebani Rakyat Kecil
BPJS Kesehatan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.

tirto.id - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), Rio Setiady, menyayangkan sikap pemerintah yang berencana menaikkan iuran Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) mulai April 2016 mendatang. Menurutnya, kenaikan tarif iuran BPJS itu akan sangat membebani rakyat kecil.

"Memang bagi masyarakat mampu kenaikan iuran beberapa puluh ribu rupiah itu tidak akan menjadi masalah. Namun bagi masyarakat kurang mampu akan sangat membebani mereka," ujar Rio Setiady di Pangkalpinang, Senin (21/3/2016).

Rio Setiady menambahkan, walaupun kenaikan iuran BPJS adalah perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun dalam sosialisasi dan pendampingan, pelayanan, serta penanganan dari BPJS masih sangat mengecewakan. Kenaikan iuran BPJS, lanjutnya, tidak akan terlalu menjadi persoalan jika layanan kepada masyarakat dilakukan secara maksimal.

"Kalau memang pelayanan yang diberikan BPJS kepada masyarakat sudah maksimal dan memuaskan, maka kenaikan iuran itu tidak akan menjadi masalah sama sekali," tandas Rio Setiady.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyatakan, selama ini BPJS hanya membicarakan masalah kerugian finansial, sementara dalam hal pelayanan dan sosialisasi ke masyarakat masih berjalan kurang baik.

Rio Setiady juga meminta agar sosialisasi BPJS tidak hanya dilakukan lewat media massa saja, melainkan juga disampaikan secara langsung kepada masyarakat, terutama di tempat-tempat umum seperti rumah sakit, puskesmas, dan lainnya. "Jangan hanya gencar melakukan sosialisasi di media massa ketika rugi dan iuran naik saja," tukasnya. (ANT).

Baca juga artikel terkait ANGGOTA KOMISI I DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto