Menuju konten utama
Kekeringan di Jawa

Kementan Siap Gandeng TNI Atasi Pintu Air Dibobol Selama Kemarau

Kementan melibatkan TNI untuk mengantisipasi pembobolan pintu air selama periode kekeringan di musim kemarau 2019.

Kementan Siap Gandeng TNI Atasi Pintu Air Dibobol Selama Kemarau
Warga menggembala kambing di lahan kering yang ditanami padi berusia satu bulan, di Kampung Cimanggu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

tirto.id - Kementerian Pertanian (Kementan) melibatkan TNI untuk mengantisipasi pembobolan pintu air selama periode kekeringan di musim kemarau 2019. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, H Sumardjo Gatot Irianto menjelaskan pada saat kekeringan, ada orang-orang yang menawarkan diri untuk membobol pintu air.

Selama ini, kata Gatot, sudah ada setidaknya dua kali pembobolan pintu air saat kekeringan yaitu di tahun 2006 dan tahun 2015. Namun, katanya kejadian pembobolan pintu air di Indramayu, Jawa Barat termasuk yang terparah karena sampai melibatkan preman.

“Itulah orang-orang yang menjual jasanya untuk membobol pintu air. Saya udah 2 kali ngurusin yang kayak gitu di lapangan. Itu ada 5 preman jam 1 pagi dialah yang nungguin pembobolan ini. Bukan hanya dibuka pintunya, tapi juga bobol temboknya,” ucap Gatot dalam konferensi pers di Kementan pada Senin (8/7).

Waster Kasad Brigjen Gathut Setyo Utomo mengatakan personil TNI yang tersebar di daerah seperti Babinsa, Kodim, dan Koramil akan melakukan pendampingan pada pemerintah di daerah. Ia menyebutkan bahwa TNI hanya sebatas melakukan pengawalan terutama pada pengairan agar petani tetap dapat panen.

Terkait penindakan hukum, ia memastikan bahwa TNI tidak akan terlibat sejauh itu. Tepatnya hanya sampai pencegahan dan sosialisasi agar petani tidak sampai berebut air.

“Secara hukum itu jadi kewenangan kepolisian. Kami hanya bisa mencegah karena itu binaan. Kami perlu sosialisasi terus agar tidak dilakukan petani, perebutan air tadi,” ucap Gathut dalam konferensi pers.

Baca juga artikel terkait MUSIM KEMARAU atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri