Menuju konten utama

Kemenristekdikti Persilakan Ilmuwan Diaspora Bekerja di Indonesia

Menurut Kemenristekdikti, terdapat kurang lebih 500 diaspora Indonesia yang berstatus sebagai ilmuwan di seluruh dunia.

Kemenristekdikti Persilakan Ilmuwan Diaspora Bekerja di Indonesia
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberi sambutan dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Jakarta, Sabtu (1/7). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/aww/17.

tirto.id - Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, John Hendri mempersilakan para ilmuwan diaspora yang ingin bekerja di Indonesia. Menurutnya, para ilmuwan diaspora tersebut bisa menjadi dosen atau peneliti.

"Tetapi tentu regulasi dan take home pay (THP)-nya sama dengan Indonesia," ujarnya usai diskusi buku “Kontribusi Ilmuwan Diaspora dalam Pengembangan Sumber Daya IPTEK & DIKTI di Indonesia” di Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2019).

Dalam catatannya, ia mengatakan terdapat kurang lebih 500 diaspora Indonesia yang statusnya sebagai ilmuwan tersebar di seluruh dunia.

"Kalau yang bukan ilmuwan, banyak sekali. Yang 500 sampai 1.000 itu yang mempunyai akses ke Kemenristekdikti," ujarnya.

Ia juga mengaku tak mengalami kesulitan bila ingin mengharapkan para diaspora tersebut kembali ke Indonesia. Secara regulasi, Kemenristekdikti siap memfasilitasi.

Setiap tahunnya Kemenristekdikti mengadakan kegiatan Simposium Cendekia Kelas Dunia (SCKD) yang mana sebagai wadah para diaspora untuk memberikan sumbangsihnya pada tanah air.

"Kami hanya mediator. Bagaimana peran kami? Tahun pertama dan kedua, kami biarkan mereka [ilmuwan diaspora] untuk eksplor. Pada tahun ketiga kami arahkan untuk link and match," pungkasnya.

Sementara itu, Community and Region Planning Alabama A&M University, Deden Rukmana mengatakan, pemerintah perlu melihat potensi ilmuwan diaspora yang tersebar di beberapa negara. Hal tersebut untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.

Menurut dia, ada banyak sekali ilmuwan diaspora Indonesia yang pemikirannya bisa dimanfaatkan untuk perkembangan bidang sains.

Para ilmuan diaspora telah menuangkan pemikiran dalam berbagai bidang pada buku Kontribusi Ilmuwan Diaspora dalam Pengembangan Sumber Daya IPTEK&DIKTI di Indonesia.

"Buku tersebut hanya simbol saja, karena masih banyak yang di luar. Buku ini hanya menunjukkan, inilah ilmuwan diaspora yang ingin berbuat untuk Indonesia. Di luar [yang menulis di buku ini] ada banyak lagi ilmuwan diaspora," ujar dia dalam kesempatan yang sama.

Baca juga artikel terkait DIASPORA atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Alexander Haryanto