Menuju konten utama

KemenPUPR: Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Sudah Direstui Jokowi

Megastruktur jembatan Batam-Bintan bakal melewati empat pulau, yaitu Tanjung Taluk, Pulau Ngenang, Tanjung Sauh, dan Lobam dengan panjang sekitar 6,5 Km.

KemenPUPR: Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Sudah Direstui Jokowi
Gedung kementerian PUPR. FOTO/Google maps

tirto.id -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih merampungkan feasibility study (studi kelayakan) pembangunan jembatan Batam-Bintan yang akan jadi proyek jembatan terpanjang di Indonesia.

Megastruktur jembatan tersebut nantinya bakal melewati empat pulau, yaitu Tanjung Taluk, Pulau Ngenang, Tanjung Sauh, dan Lobam dengan panjang sekitar 6,5 Km.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, feasibility study itu saja diselesaikan berbarengan dengan detail engineering design (DED).

"Sudah direstui sama Presiden Jokowi, akan dibangun," ucapnya ketika dihubungi Tirto, Rabu (10/7/2019).

Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menyampaikan, dalam waktu dekat dirinya berencana meninjau bendungan Sigong yang ada di Batam sekaligus mengecek kesiapan jalur untuk pembangunan jembatan tersebut.

Soal rencana pendanaan proyek tersebut, kata Basuki, pihaknya baru akan mulai menghitungnya usai fase studi kelayakan dan DED selesai. Rencananya, proyek ini sudah mulai dikerjakan pada tahun 2020 mendatang.

Berdasarkan DED sementara saat ini, Basuki mengatakan bahwa perhitungan kasar anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp3-4 triliun. Skema pendanaan yang disiapkan tak hanya mengandalkan APBN, tetapi bisa juga melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Bisa (dengan swasta). Makanya, kan, dilihat FS-nya nanti detail desainnya itu bisa atau enggak di-KPBU-kan," kata Basuki di Kementerian PUPU, Selasa (9/20/2019) .

Jika pakai skema KPBU, nantinya jembatan ini bakal beroperasi sebagai Jalan Tol.

"Tergantung, kalau KPBU pasti tol. Kalau APBN ya bukan. Bisa saja tol," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait PROYEK JEMBATAN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno