Menuju konten utama

Kemenperin Siapkan Program Lulusan D1 Bisa Langsung Kerja

Kementerian Perindustrian kerja sama dengan industri dalam mendukung penyediaan tenaga kerja kompeten.

Kemenperin Siapkan Program Lulusan D1 Bisa Langsung Kerja
Sejumlah pencari kerja mencari informasi lowongan kerja saat Bursa Kerja ASSiK (Arek Suroboyo Siap Kerjo) di Convention Hall Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/12/2022). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.

tirto.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Sumber Daya Manusia (SDM) angkatan tenaga kerja secara keseluruhan di Indonesia pada era Industri 4.0 mencapai 144,01 juta jiwa. Posisi itu setara 69,06 persen dari total penduduk usia kerja berjumlah total 208,54 juta.

Dari jumlah tersebut, komposisi tenaga kerja lulusan SD-SMA 86,99 persen, Akademi/Diploma (D1-D4) sebanyak 2,88 persen, serta pendidikan tinggi (ST hingga Universitas) sebanyak 10,13 persen.

Minimnya jumlah tenaga kerja dari lulusan pendidikan vokasi atau D1-D4 menciptakan competency gap antara dunia pendidikan dengan industri. Di mana kompetensi angkatan kerja yang baru lulus kurang sesuai dengan kebutuhan industri di lapangan.

"Guna mendukung industri dalam penyediaan tenaga kerja kompeten, Kementerian Perindustrian telah menyelenggarakan pendidikan tinggi pada beberapa jenjang, mulai dari Diploma sampai dengan Magister Terapan, termasuk program setara Diploma 1 kerja sama industri," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan di Jakarta, Jumat (9/12).

Pendidikan Setara D1 kerja sama industri dilaksanakan sebagai wujud nyata kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan dengan dunia industri. Melalui program ini diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM industri kompeten tanpa adanya program retraining oleh industri.

"Pada tahun 2021, Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi sebanyak 981 mahasiswa mengikuti pendidikan ini yang tersebar di 21 kabupaten/kota di 11 Provinsi," jelas Restu Yuni Widayati, Kepala PPPVI BPSDMI Kemenperin.

Secara berkala, program tersebut dimonitoring dan dievaluasi agar program penyelenggaraan pendidikan setara D1/D2 kerja sama industri terhadap input, proses, output serta outcome yang sudah berjalan, sedang berjalan maupun yang akan datang.

"Pendidikan Setara D1 Kerja sama Industri dilaksanakan selama satu tahun dan lulusannya langsung diserap bekerja di industri. Mahasiswa mengikuti Praktek Kerja Lapangan atau Magang setiap akhir semester masing-masing selama tiga bulan, sehingga dari satu tahun pendidikan, 50 persen kegiatan pembelajaran dilakukan langsung di industri," lanjut Restu.

Dalam pelaksanaannya, Program Pendidikan Setara D1 diselenggarakan oleh unit pendidikan Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan industri dari berbagai daerah di Indonesia. Unit Pendidikan Kemenperin menyediakan tenaga pengajar beserta fasilitas, sementara industri terkait akan menerima mahasiswa lulusan D1 sesuai dengan perjanjian kerja sama, sehingga lulusan akan langsung bekerja.

"Kami berharap program ini merupakan upaya nyata Kementerian Perindustrian dalam mengatasi permasalahan SDM industri yaitu besarnya jumlah pengangguran terbuka, tingkat pendidikan angkatan kerja yang masih rendah, dan produktivitas tenaga kerja yang masih rendah," kata Restu.

Baca juga artikel terkait TENAGA KERJA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang