Menuju konten utama
GIIAS 2017

Kemenperin Sebut Penerapan Euro 4 Masih Tunggu Infrastruktur

Kementerian Perindustrian menyatakan produsen mobil sudah siap menerapkan teknologi berbahan bakar standar Euro 4 untuk tahun depan.

Kemenperin Sebut Penerapan Euro 4 Masih Tunggu Infrastruktur
Pekerja menyiapkan stan salah satu peserta pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exebition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (8/8). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Kementerian Perindustrian menyatakan produsen mobil sudah siap menerapkan teknologi berbahan bakar standar Euro 4 untuk tahun depan. Akan tetapi, pihaknya masih menunggu kesiapan infrastruktur pendukung kilang.

"Kalau kesiapan dari segi teknologi semua sudah siap, tinggal nanti infrastruktur (kilang) dan pasar," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai pembukaan acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di ICE BSD City, Tanggerang Selatan, Kamis (10/8/2017).

Ia menjelaskan, jika kilang PT Pertamina (Persero) Balongan sudah diupgrade, harusnya September 2019 sudah bisa dilaksanakan. Nantinya, mobil dengan BBM di bawah standar Euro 4 akan diberikan waktu sampai 2021.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Johannes Nangoi mengatakan pihak produsen sudah siap memproduksi mobil dengan BBM standar Euro 4. Nantinya, dalam proses produksi, ia mengklaim tidak akan ada hambatan.

"Enggak ada masalah. Euro 4 kita siap," kata Johannes.

Bagi perusahaan yang berhasil mengembangkan kendaraan emisi rendah akan diberikan insentif khusus oleh Kementerian Perindustrian. Saat ini Kemenperin tengah menyelesaikan skema insentif untuk program kendaraan emisi rendah. (low carbon emission vehicle/LCEV).

Program tersebut merupakan lanjutan dari program yang sudah bergulir sebelumnya, yakni Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau (KBH2) atau low cost and green car (LCGC).

Meskipun demikian, kebijakan insentif itu baru dapat terlaksana jika BBM Euro 4 sudah tersedia pada tahun 2019 atau lebih cepat. Penerapan standar emisi Euro 4 sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 20 Tahun 2017 untuk menggantikan standar bahan bakar Euro 2 saat ini.

"Permen KLHK itu di samping memberikan emisi rendah, produksi pabrik lebih efisien," kata Johannes.

Baca juga: GIIAS 0217: Produksi Kendaraan Hybrid Dimulai Tahun 2025

Sebelumnya, pada pembukaan GIIAS 2017, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan produksi kendaraan beremisi rendah atau hybrid dan electric vehicle dapat dimulai pada 2025 mendatang. Namun, penerapan itu masih menunggu regulasi.

Baca juga artikel terkait GIIAS 2017 atau tulisan lainnya dari Reja Hidayat

tirto.id - Otomotif
Reporter: Reja Hidayat
Penulis: Reja Hidayat
Editor: Maya Saputri