Menuju konten utama

Kemenperin Ingin Bea Masuk Pakaian & Sepatu ke AS Dibebaskan

menperin Airlangga Hartarto ingin adanya pembebasan tarif bea masuk untuk tiga komoditas manufaktur ke Amerika, yakni pakaian, tekstil, dan sepatu.

Kemenperin Ingin Bea Masuk Pakaian & Sepatu ke AS Dibebaskan
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan Inspiring Lecture tentang menghadapi tantangan Industri 4.0 kepada 280 CPNS Tahun 2018 di Kementerian Perindustrian Jakarta, 14 Mei 2018. FOTO/kemenperin.go.id

tirto.id - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menginginkan adanya pembebasan tarif bea masuk untuk tiga komoditas manufaktur ke Amerika. Tiga komoditas itu antara lain pakaian, tekstil, dan sepatu.

Pembebasan bea masuk itu diharapkan dapat memacu peningkatan ekspor produk manufaktur nasional ke negeri Paman Sam.

"Untuk itu, kami ikut mengakselerasi penyelesaian perundingan kerja sama bilateral yang komprehensif," kata Airlangga dikutip dari siaran Pers yang diterima Tirto, Kamis (27/9/2018).

Kemenperin mencatat, neraca perdagangan RI dengan AS mengalami surplus pada dua tahun terakhir. Pada 2016, surplus sekitar 8,47 miliar dolar AS, sedangkan di 2017 surplus sebesar 9,44 miliar dolar AS.

Sementara itu, total nilai ekspor nonmigas RI ke AS mencapai 15,68 miliar dolar AS pada 2016 dan naik di tahun 2017 menjadi 17,14 miliar dolar AS.

Hingga saat ini, kata Airlangga, pihaknya juga terus mendorong industri dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah dari bahan baku yang diimpor. Upaya hilirisasi ini dilakukan untuk meningkatkan manfaat bagi perekonomian nasional, misalnya dari hasil kegiatan ekspor.

“Misalnya di industri tekstil, kita masih impor kapas dari Amerika Serikat, tetapi kita kembalikan ke sana lagi dengan produk jadi garmen. Itu yang lebih baik,”

Di samping itu, lanjut Airlangga, Kemenperin juga aktif mengajak pelaku industri AS agar melakukan ekspansi dan investasi baru di Indonesia.

“Selama ini mereka banyak investasi di sektor industri ekstraktif. Nah, kali ini, kami mendorong di sektor yang siap memasuki era industri 4.0 atau digital economy,” jelasnya.

Baca juga artikel terkait BEA CUKAI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo