Menuju konten utama

Kemenlu: Evakuasi WNI dari Wuhan Cina Terkendala Akses Jalur Darat

Pemerintah masih merancang skema evakuasi yang tepat bagi WNI di Wuhan.

Kemenlu: Evakuasi WNI dari Wuhan Cina Terkendala Akses Jalur Darat
Ilustrasi Wuhan. foto/istockphoto

tirto.id - Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Kementerian Luar Negeri, Desra Percaya mengatakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Hubei, Cina terkendala masalah teknis. Desra mengatakan salah satunya yakni akses jalur darat yang sulit.

Desra mengklaim pemerintah masih merancang skema evakuasi yang tepat bagi WNI di Wuhan. Pemerintah juga mempertimbangkan proses karantina sepulangnya WNI dari Wuhan, untuk perlindungan di dalam negeri.

"Proses karantina memerlukan 2x14 hari, atau 28 hari di karantina. Kami pertimbangkan dan kami hitung adalah mengenai perlindungan di dalam negeri. Ini kan tidak semata-mata bawa warga pulang, tapi juga ada proses karantina,” kata Desra rapat kerja di Komisi I DPR RI, Kamis (30/1/2020).

Desra menegaskan pemerintah memprioritaskan perlindungnan terhadap WNI di Wuhan akibat virus corona yang merebak selama dua pekan terakhir.

“Perlindungan dan pemenuhan WNI di luar negeri termasuk di Wuhan jadi prioritas bagi pemerintah Indonesia dan negara harus hadir,” kata Desra.

Desra menyebut opsi evakuasi sudah diinstruksikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bahkan sejak virus corona ini merebak. Evakuasi sudah diperhitungkan sebagai rencana darurat.

Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Christina Aryani mempertanyakan bagaimana rencana evakuasi dari Kemenlu untuk WNI di Wuhan.

Christina mengatakan Amerika Serikat dan Jepang sebelumnya sudah berhasil mengevakuasi warga negara mereka.

“Terkait evakuasi WNI di Wuhan, bagaimana? Kami mendengar Jepang sudah lakukan kemarin pak, Amerika juga sudah. Kami ingin mendengar sedikit soal evakuasi dan apa yang akan dilakukan di sana?” kata dia.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Gilang Ramadhan