Menuju konten utama

Kemenkopolhukam Siapkan Sejumlah Langkah Pengamanan Jelang Nataru

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan akan menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi dan menanggulangi potensi gangguan keamanan menjelang Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Kemenkopolhukam Siapkan Sejumlah Langkah Pengamanan Jelang Nataru
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (12/12/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

tirto.id - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan akan menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi dan menanggulangi potensi gangguan keamanan menjelang Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Sejumlah langkah itu disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD saat memimpin Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2019 dalam rangka Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru).

"Beberapa hal yang jadi atensi kerawanan Natal dan Tahun Baru diantaranya ancaman terorisme, kelancaran arus mudik, serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," ucap Mahfud di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019).

Kegiatan masyarakat dalam merayakan Nataru, lanjut dia, berpengaruh pada peningkatan mobilitas masyarakat yang berpotensi kerawanan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Ancaman teror, sweeping oleh oknum tertentu, intoleransi antar umat beragama, hingga pembakaran rumah ibadah harus diantisipasi sedini mungkin," sambung Mahfud.

Ads beberapa hal yang jadi pertimbangan pemerintah dan aparat dalam mengantisipasi dan menanggulangi potensi gangguan.

Pertama, ancaman terorisme sepanjang tahun 2019 seperti penusukan Wiranto dan ledakan bom di Polrestabes Medan menunjukkan kejadian serupa dapat berlaku kapan saja, di mana saja, dengan target yang ditentukan.

"Untuk itu perlu peningkatan pengamanan tempat ibadah, tempat wisata dan tempat keramaian. Sehingga seluruh masyarakat merasa aman dan terlindungi dengan kehadiran pemerintah," jelas Mahfud.

Kedua, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang Nataru 2018-2019 meningkat jadi 4.012 kasus dibanding periode tahun 2017-2018 yang hanya 2.909 kasus. Hal iki Naik 27,49 persen. Namun Jumlah kecelakaan lalu lintas periode 2018-2019 menurun 30 persen dari 965 jadi 673 kasus.

Ketiga, pemerintah telah selesaikan beberapa pembangunan infrastruktur jalan bandara dan pelabuhan guna mendorong mobilitas masyarakat, seperti Jalan Tol Bakauheuni-Terbanggi Besar, Bandara Internasional Yogyakarta dan lainnya.

"Kehadiran infrastruktur baru terse harus diantisipasi sehingga kejadian 'Brexit' pada tahun 2016 tidak terulang lagi," ujar Mahfud.

Pemerintah juga membuka tol fungsional seperti ruas Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Manado-Bitung dan Tol Jakarta-Cikampek Elevated, demi perlancar arus transportasi.

"Ekspektasi masyarakat tinggi terhadap pembukaan ruas tol tersebut, sehingga (diharapkan) tidak menimbulkan kemacetan parah," ucap Mahfud.

Dia juga menyatakan berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bulan Desember memasuki musim penghujan sehingga berpengaruh pada keamanan dan keselamatan seluruh transportasi darat, laut dan udara.

Keempat, memastikan kesiapan sarana dan prasarana serta awak untuk meningkatkan aspek keselamatan, kualitas pelayanan serta peningkatan ketertiban dan keamanan pada simpul transportasi.

Mahfud mengimbau kepada seluruh jajaran kementerian lembaga terkait hendaknya bersinergi menjalankan Nataru kali ini.

Baca juga artikel terkait MENKOPOLHUKAM MAHFUD MD atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Ringkang Gumiwang