Menuju konten utama

Kemenkeu Masih Hitung Kerugian Aset Negara Dampak Gempa Cianjur

Pendataan barang milik negara (BMN) akan dilakukan oleh masing-masing kementerian dan lembaga (K/L) di wilayah itu.

Kemenkeu Masih Hitung Kerugian Aset Negara Dampak Gempa Cianjur
Warga melintasi area terdampak gempa di Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/tom.

tirto.id - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan terdapat aset negara di Cianjur, Jawa Barat yang mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu.

Salah satu yang terdampak adalah kantor perwakilan Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) di wilayah tersebut.

"Sebagai contoh kalau di Kemenkeu, itu Direktorat Jenderal Pajak punya kantor di Cianjur, yang lain-lain kita lihat nanti. Itu [kantor Ditjen Pajak] lumayan rusak," ujar Direktur DJKN Kemenkeu, Rionald Silaban, Sabtu (3/12/2022).

Selain kantor vertikal milik Kemenkeu, beberapa kantor milik pemerintah lainnya juga ada yang terdampak gempa. Namun, saat ini masih dalam proses inventarisasi, sehingga dirinya belum dapat mengungkapkan data pasti kerugian aset negara yang mengalami kerusakan akibat gempa.

"Jadi tentu saat ini kita belum tahu, karena penyelematan dulu yang kita utamakan," kata dia.

Dia berujar, pendataan barang milik negara (BMN) akan dilakukan oleh masing-masing kementerian dan lembaga (K/L) di wilayah itu. Kemudian, data itu akan disampaikan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu untuk melihat aset mana saja yang sudah diasuransikan.

Menurut Rionald, beberapa kantor pemerintahan atau barang milik negara di wilayah terdampak telah diasuransikan. Di antaranya aset yang berada di bawah Kemenkeu, seperti kantor Ditjen Pajak yang mengalami kerusakan tersebut.

Maka untuk aset negara yang telah diasuransikan, pemulihannya akan memanfaatkan klaim asuransi. Adapun program asuransi BMN ini mulai dilakukan sejak 2019 lalu. "Kalau BMN yang ada asuransinya tentu kita klaim," terangnya.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, hingga Jumat, 2 Desember 2022 pukul 15.00 WIB sebanyak 29.985 rumah terdampak atau rusak akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Jumlah itu merupakan data terbaru terkait kerugian materil dan sudah terverifikasi hingga hari ini.

"Kerugian materil, total rumah rusak tervalidasi sementara Jumat tanggal 2 bulan Desember 2022 sampai dengan pukul 15 [WIB] berjumlah 29.985 unit," ujar dia.

Dari total rumah rusak tersebut, ada 6.754 rumah rusak berat, 8.978 rumah rusak sedang, serta 14.253 rumah rusak ringan. Selain rumah rusak, ada juga infrastruktur yang rusak akibat gempa bumi di Cianjur.

Dia pun membeberkan infrastruktur-infrastruktur yang rusak akibat gempa tersebut. Antara lain 520 fasilitas pendidikan atau sekolah, 264 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan (faskes), serta 17 gedung atau kantor.

Sementara itu, jumlah kecamatan yang terdampak akibat gempa di Cianjur masih sama yakni 16. Kecamatan itu adalah Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Mande, Cipanas, Haurwangi, dan Ciranjang.

Baca juga artikel terkait GEMPA CIANJUR 2022 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Fahreza Rizky