Menuju konten utama

Kemenkeu: Butuh Dana Rp6.445 T Bangun Infrastruktur hingga 2024

Rionald Silaban mengatakan, pembangunan infrastruktur di Indonesia sepanjang 2020 sampai 2024 membutuhkan dana sebesar Rp6.445 triliun.

Kemenkeu: Butuh Dana Rp6.445 T Bangun Infrastruktur hingga 2024
Foto udara simpang susun Jalan Tol Purbaleunyi dan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (24/1/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.

tirto.id - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan, pembangunan infrastruktur di Indonesia sepanjang 2020 sampai 2024 membutuhkan dana sebesar Rp6.445 triliun. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya mampu memenuhi sebesar 37 persen dari total kebutuhan pendanaan infrastruktur tersebut.

"Dalam rangka mengejar pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, kita tahu pembangunan infrastruktur butuh pendanaan besar," ujarnya dikutip Antara, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Pemerintah pun menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengisi kebutuhan pendanaan pembiayaan infrastruktur itu dengan porsi sebesar 21 persen. Lalu, untuk porsi 42 persen dari total kebutuhan pendanaan pembangunan infrastruktur dari 2020 sampai 2024 akan dipenuhi swasta.

"APBN tidak cukup untuk memenuhi itu semua. APBN hanya sekitar 37 persen dan BUMN 21 persen, sehingga kita harapkan swasta bisa memenuhinya," kata Rionald.

Menurut Rionald, pembangunan infrastruktur ini sangat penting untuk mengoptimalkan potensi lain yang dimiliki Indonesia yaitu pertumbuhan ekonomi yang baik dan jumlah penduduk yang banyak.

Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di atas lima persen selama kurun waktu 2016 sampai 2022, kecuali ketika mengalami krisis pandemi COVID-19.

Meski ekonomi Indonesia sempat terkontraksi selama pandemi COVID-19, namun saat ini PDB riil telah kembali ke level prapandemi karena didukung oleh konsumsi, investasi, ekspor, dan manufaktur.

Pemerintah pun telah berani menargetkan pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan mencapai 5,3 persen, sehingga menandakan bahwa masa pemulihan di Indonesia semakin terakselerasi.

Kemudian, pembangunan infrastruktur ini akan mengoptimalisasi sebanyak 165 juta middle class dan aspiring middle class yang memiliki potensi sebagai motor pertumbuhan ekonomi.

Sementara, dari potensi proyek domestik, potensi proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) infrastruktur di bidang pekerjaan umum dan perumahan sepanjang 2020-2024 mencapai Rp541 triliun.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang