Menuju konten utama

Kemenkes Targetkan Akhir Mei 30 Persen Warga Sudah Divaksin Booster

Agar target tercapai, Kemenkes akan bekerjasama dengan TNI-Polri, komunitas, hingga pengurus masjid dan tempat ibadah lainnya.

Kemenkes Targetkan Akhir Mei 30 Persen Warga Sudah Divaksin Booster
Petugas medis melakukan penyuntikan vaksin booster kepada karyawan Bank DBS Indonesia dan anggota keluarganya di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3/2022). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menargetkan 30 persen masyarakat di Indonesia bisa mendapat vaksinasi dosis ketiga atau booster hingga akhir Mei mendatang.

"Akhir Mei kami berharap 30 persen, atau 62.479.716 masyarakat Indonesia," kata Nadia saat dihubungi Tirto pada Jum'at (25/3/2022).

Nadia mengungkapkan dalam proses distribusi vaksin, Kemenkes akan bekerjasama dengan TNI-Polri, dan juga ada sejumlah komunitas, pihak swasta hingga pengurus masjid.

"Buka sentra vaksinasi dengan komunitas dan swasta, juga bekerja sama dengan pihak pengurus masjid," terangnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa stok vaksin di Indonesia mencukupi untuk vaksin booster dan dosis kedua hingga lebaran mendatang.

"Hingga saat ini Kementerian Kesehatan sudah mengadakan 475 juta vaksin, 395 juta vaksin sudah disuntikkan dan masih ada 89 juta vaksin yang masih bisa digunakan sebagai booster dan dosis kedua," ujarnya.

Selain itu pihaknya juga akan bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan BNPB guna menyiapkan pemeriksaan vaksin booster sebelum perjalanan mudik.

"Kami akan melakukan pemeriksaan, apabila belum vaksin booster dan dosis kedua akan dikenakan syarat tes Antigen, dan jika baru dosis pertama akan di syarat tes PCR. Selain itu juga akan disiapkan vaksin booster di tempat jika belum melakukan," ujarnya.

Budi juga menyampaikan meski masyarakat diizinkan untuk melakukan mudik, lonjakan kasus tidak akan ada tidak terjadi penemuan varian baru COVID-19.

"Apabila kita berkaca pada kasus sebelumnya, lonjakan kasus selalu terjadi setelah adanya varian baru, seperti Delta pada Juli 2021, dan Omicron pada Januari kemarin," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - News
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto