Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Kemenkes Siagakan 1.200 RS Antisipasi Gelombang 3 COVID saat Nataru

Kemenkes siagakan sejumlah rumah sakit demi mengantisipasi apabila terjadi gelombang ketiga COVID-19 pada libur Nataru.

Kemenkes Siagakan 1.200 RS Antisipasi Gelombang 3 COVID saat Nataru
Ilustrasi Siti Nadia Tarmizi. tirto.id/Sabit

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) siap siaga melakukan antisipasi apabila terjadi gelombang ketiga COVID-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2022. Ribuan rumah sakit rujukan beserta para nakes telah disiagakan.

"Tetap [1.200 RS rujukan yang disiagakan], hanya nanti tempat tidur perawatannya yang bertambah kalau diperlukan," kata Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Kamis (25/11/2021).

Sesuai Surat Edaran dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes kata Nadia konversi tempat tidur rumah sakit untuk perawatan pasien COVID-19 maksimal sampai 60-70 persen. Hal itu dilakukan jika bed occupancy rate (BOR) atau kapasitas RS sudah mencapai 80 persen.

"Penyiapan rumah sakit rujukan itu merupakan salah satu strategi pemerintah menghadapi ancaman gelombang ketiga COVID-19," kata Nadia.

Selain menyiagakan rumah sakit rujukan, pemerintah menyiapkan puskesmas untuk mendukung penanganan pasien COVID-19.

Pemerintah juga menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) cadangan untuk menghadapi kemungkinan terjadi lonjakan pasien COVID-19 di fasilitas-fasilitas kesehatan.

"Nakes saat ini cukup. Kita sudah punya list (daftar) nakes kalau memang diperlukan tambahan. Kita mengerahkan tenaga kesehatan cadangan berikut pengetatan syarat masuk rumah sakit dan pemanfaatan isolasi terpusat," ujarnya.

Sedangkan terkait ketersediaan obat, kata Nadia, sudah sudah dipersiapkan untuk mencukupi kebutuhan jika kasus melonjak dan banyak pasien COVID-19 membutuhkan pengobatan.

Salah satu obat yang dipersiapkan adalah Molnupiravir, obat buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat yang disebut-sebut efektif untuk terapi pasien COVID-19. Pemerintah Indonesia telah memesan sebanyak kurang lebih 1 juta tablet, dan kini masih menunggu kedatangannya.

“Masih tunggu selesai uji klinisnya. Mungkin Desember atau awal tahun depan [obat Molnupiravir akan datang] kalau uji klinis sudah selesai,” kata Nadia.

Selain obat-obatan yang jadi konsen Kemenkes adalah oksigen, dimana saat terjadi lonjakan kasus pada Juni hingga Agustus kemarin oksigen sempat terjadi kelangkaan sehingga banyak pasien COVID-19 yang kesulitan mendapatkan bantuan oksigen. Untuk itu kini Kemenkes telah melakukan antisipasi.

“Kita siapkan dengan adanya penambahan oksigen concentrator dan juga oksigen tank serta mengatur distribusi ke faskes dari produsen oksigen,” ujar Nadia.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri