Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Kemenkes Sebut Kapasitas Testing & Tracing di Daerah Malah Loyo

Berdasarkan paparan Wamenke Dante, dalam 3 bulan terakhir, 33 provinsi masih belum menjalankan tracing dengan baik.

Kemenkes Sebut Kapasitas Testing & Tracing di Daerah Malah Loyo
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/3/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - Usai libur panjang Idulfitri 2021 merupakan saat krusial karena penularan COVID-19 sedang menjulang akibat peningkatan mobilitas warga. Namun, pasca libur Idulfitri kali ini, Kementerian Kesehatan mengungkap sejumlah provinsi malah loyo dalam mencari kasus.

"Tracing kontak erat konfirmasi ini secara epidemiologi kelihatan beberapa daerah makin gelap. Situasinya makin sedikit tren tracing kontak erat per kasus konfirmasinya," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuno dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI pada Kamis (27/5/2021).

Berdasarkan paparan Dante, dalam 3 bulan terakhir, 33 provinsi masih belum menjalankan tracing dengan baik. Dari satu kasus positif hanya kurang dari lima orang yang berhasil dilacak sebagai kontak erat. Di daerah-daerah seperti Jambi, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Kalimantan Tengah, bahkan nyaris tidak ada kontak erat yang didapat per satu kasus positif.

"Tren tracing kontak erat untuk kasus konfirmasi memang masih sedikit kontak erat per minggunya dan kita lihat kita harus mulai sama-sama berjuang untuk melakukan proses tracing yang lebih banyak lagi, yang lebih masif," kata Dante.

Hanya satu wilayah yang menjalankan tracing lebih baik, yakni Sumatera Utara. Di sana, diperoleh 5-9 kontak erat per satu kasus positif, kata Dante. Walau begitu, capaian ini pun masih belum memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 15 orang kontak erat per satu kasus positif.

Dari aspek testing, positivity rate di 22 provinsi berada di atas 15 persen, bahkan provinsi seperti Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat menunjukkan tren peningkatan beberapa hari belakangan. Sebagai catatan, WHO menetapkan, batas ideal positivity rate adalah 5 persen. Jika di bawah itu, maka wabah baru bisa dianggap terkendali.

Sementara itu, 9 provinsi mencatat positivity rate 5-15 persen antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Papua Barat, Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tenggara.

Hanya ada 3 provinsi yang memenuhi standar positivity rate WHO, yakni Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Maluku Utara.

Dante mengatakan akan menggenjot Puskesmas untuk bisa meningkatkan kapasitas 3T. Untuk itu, pemerintah akan mengerahkan kader surveilans Puskesmas, Babinsa, Babinkamtibnas, dan elemen-elemen desa lainnya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Abdul Aziz