Menuju konten utama

Kemenkes: Sampel B117 Diambil di DKI, Tapi Kasus dari Daerah Lain

Kemenkes menyebut di wilayah DKI Jakarta belum ada temuan virus Corona varian B117.

Kemenkes: Sampel B117 Diambil di DKI, Tapi Kasus dari Daerah Lain
Warga melintasi mural edukasi pencegahan COVID-19 berbahasa Sunda di Pandeglang, Banten, Selasa (26/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas//foc.

tirto.id - Juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyatakan satu dari enam sampel virus Corona varian B117 atau varian Inggris diambil dari wilayah Jakarta. Namun setelah dilacak dipastikan asal kasus bukan dari wilayah DKI Jakarta alias dari daerah lain.

Keenam virus Corona varian B117 yang ditemukan di Indonesia sejauh ini dipastikan berasal dari Karawang, Jawa Barat dengan 2 kasus. Empat lainnya, masing-masing satu kasus berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

"Pada laporan GSAID disebutkan asal sampel. Kita klarifikasi, bahwa enam kasus tidak ada dari Provinsi DKI Jakarta," kata Nadia dalam sebuah diskusi, Jumat (12/3/2021).

Virus varian B117 semula diumumkan kali pertama oleh Inggris. Virus disebut lebih cepat menularkan, namun untuk tingkat fatalitas belum diketahui. Vaksin Sinovac yang telah disuntikkan untuk warga Indonesia diklaim dapat menangkal virus varian B117 tersebut.

Nadia mengatakan, pemerintah Indonesia kini juga memantau dua varian lain yakni dari Afrika dan Brazil. Sejauh ini belum ada varian baru ditemukan seain B117.

Varian B117 asal Inggris dilaporkan telah mewabah di 70 negara. Sedangkan varian virus baru dari Afrika (B1.351) sudah mewabah di lebih dari 20 negara dan varian Brasil (B.1.1.28.1 atau P1) ditemukan di lebih dari 30 negara.

Untuk mencegah virus dari kasus impor virus dari luar negeri, pemerintah memperketat pemantauan orang asing yang masuk ke Indonesia melalui semua jalur, terutama laut.

Metode pemantauan dilakukan terhadap WNI yang masuk Indonesia harus membawa hasil tes PCR dengan laporan hasil negatif. Setelah itu, dikarantina selama lima hari di tempat yang telah ditentukan, dilakukan pemeriksaan PCR ulang.

"Kalau hasilnya positif, diteruskan ke Whole Genome Sequence. Ini kita lakukan di seluruh pintu masuk," ujarnya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Antara
Editor: Zakki Amali