Menuju konten utama

Kemenkes: Penyebab Kematian KPPS Terbanyak Gagal Jantung & Stroke

Berdasarkan data Kemenkes, penyebab kematian sekitar 445 petugas KPPS Pemilu 2019 paling banyak adalah gagal jantung dan stroke. 

Kemenkes: Penyebab Kematian KPPS Terbanyak Gagal Jantung & Stroke
Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara kepada para saksi saat dilakukan perhitungan lanjutan di TPS bersebelahan dengan Pos Lanal Pusong di Desa Pusong Baru, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (18/4/2019). ANTARA FOTO/Rahmad/foc.

tirto.id - Hasil pantauan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyimpulkan penyebab kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 yang terbanyak adalah gagal jantung dan stroke.

Perwakilan Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes, Tri Hesti Widyastuti menyampaikan informasi itu dalam diskusi bertajuk “Membedah Persoalan Sebab Kematian Mendadak Petugas Pemilu Dari Perspektif Keilmuan” di sekretariat PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta, Senin (13/5/2019).

Hesti menjelaskan kesimpulan mengenai penyebab kematian ratusan petugas KPPS itu didapatkan dari data kematian 445 petugas KPPS yang dikumpulkan Kemenkes di 17 provinsi.

“Penyebab terbanyak adalah gagal jantung. Kedua stroke. Lalu ada kecelakaan lalu lintas,” ucap Hesti.

Hesti juga menyatakan usia yang mengalami kematian tertinggi dialami mereka yang berumur 50-59 tahun. Lalu, disusul oleh mereka yang berusia 40-49 tahun.

Menurut Hesti, berdasar data Kemenkes, sebagian besar kasus kematian petugas Pemilu 2019 tidak terjadi di hari pencoblosan. Sebab, banyak petugas meninggal dunia beberapa hari setelah pencoblosan, yakni saat dirawat di rumah sakit atau di kediamannya sendiri.

Bahkan, kata dia, sebagian besar petugas KPPS meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit.

“Jarang yang meninggal pada 17 April. Yang terjadi sekitar 21-25, lalu 26-30 April 2019 dan seterusnya. Lalu [kematian] terjadi beberapa hari setelah dirawat dan beberapa hari saat berada di rumah,” ucap Hesti.

Hesti mengaku belum bisa memberikan keterangan yang lebih detail lagi karena data yang ia paparkan masih bersifat sementara.

“Ini baru 17 dari 34 provinsi. Ini belum selesai,” ucap Hesti.

Sementara itu, Anggota Dewan Pertimbangan IDI Zubairi Djoerban memaparkan jumlah petugas Pemilu 2019 yang meninggal per hari ini sudah menembus 583 orang meninggal. Dia khawatir jumlah itu akan bertambah sebab ada ribuan petugas KPPS lainnya sedang sakit dan menjalani perawatan.

Menurut Zubairi selain gagal jantung dan stroke, penyakit diabetes serta darah tinggi juga turut menjadi penyebab kematian banyak petugas KPPS. Hal itu pun belum mencangkup persoalan seperti stres dan beban psikologis.

Oleh karena itu, Zubairi mendesak pemerintah segera turun tangan guna menghindari jatuhnya korban tambahan.

Dia juga meminta data terkait kejadian ini dapat segera dibuka sehingga penanganan pada masa ini dapat segera ditindaklanjuti sekaligus mencegah hal serupa terjadi pada pemilu mendatang.

“Kami perlu data Kemenkes. Sehingga yang 4.000-an sakit itu bisa dicegah [meninggal],” ucap Zubaidi.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Politik
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom