Menuju konten utama

Kemenkes Pastikan Subvarian Omicron BA.2.75 Belum Masuk Indonesia

Kemenkes membantah Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman yang menduga subvarian Omicron BA.2.75 sudah masuk ke Indonesia.

Kemenkes Pastikan Subvarian Omicron BA.2.75 Belum Masuk Indonesia
Ilustrasi Omicron. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan subvarian Omicron BA.2.75 atau yang dijuluki Centaurus belum masuk ke Indonesia. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril membantah dugaan Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman.

“Belum ada yang terdeteksi di Indonesia,” kata Syahril kepada reporter Tirto, Senin (11/7/2022).

Syahril menjelaskan subvarian Omicron BA.2.75 atau mutasi terbaru dari subvarian Omicron BA.2 ditemukan pertama kali di India pada awal Juni 2022.

“Kita berbasis bukti [dari] hasil WGS (whole genome sequencing) yang dilakukan di Pusat Lab Nasional. Sampai sekarang belum ada. Kita lihat perkembangan nanti ya,” ujarnya.

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menduga subvarian Omicron BA.2.75 sudah masuk ke Indonesia.

“Mungkin saat ini BA.2.75 sudah masuk. Itu sangat jelas, sangat mungkin,” ucap dia saat dihubungi reporter Tirto, Jumat (8/7/2022).

Dicky mengatakan bahwa BA.2.75 ini bukan hal yang bisa dianggap remeh, karena kemampuannya setidaknya sama dengan subvarian Omicron BA.5.

“Yang membuat saya mau berhipotesis seperti itu karena pertama data yang ada saja dalam waktu yang relatif singkat memperlihatkan kemampuan dia dalam menginfeksi, menular itu jauh lebih efektif,” jelas Dicky.

Baca juga artikel terkait SUBVARIAN BARU OMICRON atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan