Menuju konten utama

Kemenkes Menolak 252 Kasus Corona Pegawainya Disebut Klaster Kantor

Achmad Yurianto menolak 252 kasus pegawainya positif Corona disebut sebagai klaster perkantoran. Menurutnya, itu klaster Jabodetabek.

Kemenkes Menolak 252 Kasus Corona Pegawainya Disebut Klaster Kantor
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz

tirto.id - Kasus penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 7 September, terdapat 139 kasus. Dalam kurun waktu 11 hari, per 18 September, bertambah 113 kasus baru. Total kasus di Kemenkes ialah 252 kasus. Hal itu berdasarkan data yang dihimpun Dinkes DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengklaim, kebanyakan pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 tanpa gejala.

“Sekarang yang masih kami suruh isolasi secara mandiri mungkin enggak sampai 10 orang. Selebihnya sudah sembuh dan sudah bekerja lagi,” katanya Yurianto melalui keterangan tertulisnya yang diunggah Kemenkes, Senin (21/9/2020).

Yuri menduga, pegawai Kemenkes tertular Corona dari luar kantor. Pegawai kantor Kemenkes yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan misalnya, sebagian besar pegawainya diperbantukan di luar kantor. Beberapa di antaranya, di kantor kesehatan pelabuhan, laboratorium, maupun RS Darurat Wisma Atlet. Mereka yang ditugaskan, telah dipastikan tak memiliki komorbid.

Mereka itu, kata Yuri, yang terpapar Virus Corona. Menurutnya, prosedur standar, sudah dijalankan dengan baik tapi risiko pekerjaan luar biasa. Kantor Kemenkes juga rutin disemprot disinfektan tiga kali dalam sepekan.

“Ini adalah risiko yang kami tanggung. Ini bukan tertular di kantor Kemenkes, di kantor Kementerian orangnya tinggal sedikit karena berada di pos-pos terdepan melaksanakan penanganan COVID-19,” klaimnya.

Pegawai Kemenkes, imbuh Yuri, banyak yang bertempat tinggal di Jabodetabek. Setiap hari berangkat dari rumahnya dengan menggunakan berbagai moda transportasi sehingga risiko penularan bisa terjadi di mana saja.

Yuri menekankan bahwa sekarang tidak ada lagi disebutkan klaster perkantoran, tetapi klaster Jabodetabek.

“Kontak tracing yang kita lakukan terhadap semua pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 itu penularannya tidak terjadi di kantor. Sekarang ini tidak bisa lagi disebutkan klaster kantor, ini sudah klaster Jabodetabek,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Dieqy Hasbi Widhana