Menuju konten utama

Kemenkes: Kanker Payudara & Serviks Paling Banyak di Indonesia

Perinkat kanker di Indonesia menempati urutan kedelapan di Asia Tenggara dan 23 di Asia.

Kemenkes: Kanker Payudara & Serviks Paling Banyak di Indonesia
Ilustrasi kanker payudara. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan terdapat dua jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia, yakni kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks).

Merujuk data yang dipaparkan Kemenkes per 31 Januari 2019, terdapat angka kanker payudara 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk dan kanker serviks sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Anung juga mengatakan telah berupaya untuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia dengan cara deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan usia 30-50 tahun. Menurut Anung cara itu dilakukan dengan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) untuk payudara dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk kanker serviks.

"Selain upaya di atas, Kementerian Kesehatan juga mengembangkan program penemuan dini kanker pada anak, pelayanan paliatif kanker, deteksi dini faktor risiko kanker paru, dan sistem registrasi kanker nasional," ujarnya di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).

Selain dua jenis kanker tersebut, masih merujuk data yang dikeluarkan Kemenkes. Per 31 Januari 2019, perinkat kanker di Indonesia menempati urutan kedelapan di Asia Tenggara dan 23 di Asia.

Dari data tersebut prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Prevalensi kanker tertinggi adalah provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menambahkan untuk menekan angka kanker merupakan pekerjaan yang tidak mudah namun tak mustahil untuk dilakukan. Untuk itu ke depannya, ia akan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pola hidup sehat.

"Sebab kanker itu tergantung dari pola hidup kita yang mau sehat atau tidak. Kami juga akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan pemahaman pada masyarakat mengenai kanker," ujarnya.

Baca juga artikel terkait KANKER PAYUDARA atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari