Menuju konten utama

Kemenkes Catat 58 Kasus Subvarian Omicron Orthrus di 8 Provinsi

Kemenkes memastikan 58 pasien kasus positif COVID-19 subvarian Omicron CH.1.1 Orthrus bergejala ringan dan tidak dirawat di rumah sakit.

Kemenkes Catat 58 Kasus Subvarian Omicron Orthrus di 8 Provinsi
Petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan melakukan tes antigen kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang pulang dari Sarawak, Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/YU

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan 58 kasus positif COVID-19 subvarian Omicron CH.1.1 atau Orthrus per Rabu, 1 Maret 2023. Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi.

"Saat ini sudah ada 58 kasus," kata Nadia ketika dihubungi Tirto, Rabu (1/3/2023).

Nadia merinci 58 kasus itu tersebar di 8 provinsi, yakni DKI Jakarta 40 kasus, Lampung 8 kasus, Jawa Timur 3 kasus, Jawa Barat 3 kasus, Kalimantan Utara 1 kasus, Sumatra Utara 1 kasus, Sumatra Selatan 1 kasus, dan Riau dengan 1 kasus.

"Semua ini gejala ringan tidak ada yang sampai di rawat di RS (rumah sakit)," kata dia.

Nadia juga memastikan tidak ada peningkatan kasus secara signifikan di delapan daerah yang memiliki kasus COVID-19 Orthrus tersebut.

Dalam keterangan terpisah, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin juga memastikan temuan kasus COVID-19 Orthrus tidak memicu kenaikan kasus di DKI Jakarta.

"Saya lihatnya yang terakhir varian Kraken. Yang Orthrus terus terang saya belum melihat, tapi yang saya lihat adalah tidak ada kenaikan jumlah kasus baru di Jakarta," kata Budi di acara Pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (RAKERKESNAS) Tahun 2023, Selasa (28/2/2023).

"Jadi virus itu akan bermutasi dan akan sangat banyak bisa sehari 2 sampai 3 di dunia. Jadi tidak usah terlalu panik karena adanya varian baru yang penting adalah imunitas kita kuat sehingga tidak ada lonjakan," sambung Budi.

Sementara itu, epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menilai pemerintah dan masyarakat mesti tetap waspada dengan subvarian Omicron ini. Ia mengkhawatirkan adanya potensi Long COVID-19 ketika kewaspadaan diturunkan.

"Pemerintah harus mampu membangun kewaspadaan dan menilai risiko pada masyarakat secara mandiri, sehingga mampu melakukan mitigasi pencegahan," ujar Dicky ketika dihubungi Tirto, Rabu (1/3/2023).

"Ini bicara potensi long Covid atau bicara penurunan fungsi organ-organ dalam tubuh akibat terinfeksi, ini yang harus dihindari, karena 20 persen yang terinfeksi berpotensi alami long Covid" sambungnya.

Dicky menyatakan subvarian Omicron termasuk Omicron CH.1.1 Orthrus tidak melemah.

"Tapi modal imunitas kita yang lebih baik, sehingga terkesan melemah virusnya. Ada yang punya kelebihan pertumbuhan dan penambahan kasusnya bisa berpotensi lebih tinggi," kata Dicky.

Baca juga artikel terkait ORTHRUS atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan