Menuju konten utama

Kemenhub Tetapkan Tiga Wilayah Prioritas Pembangunan Pelabuhan

Tiga wilayah yang dimaksud, yaitu Carocok Panasahan Painan di Sumatera Barat, Nabire di Papua, dan Luwuk di Sulawesi Tengah.

Kemenhub Tetapkan Tiga Wilayah Prioritas Pembangunan Pelabuhan
Truk mengangkut kontainer yang diturunkan dari atas kapal di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (30/11/2018). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

tirto.id - Kementerian Perhubungan menetapkan 3 wilayah yang akan menjadi prioritas pembangunan pelabuhan dari total 17 lokasi yang dikaji. Pemilihan wilayah ini dilakukan berdasarkan kemampuan tim peneliti yang tersebar di wilayah tersebut.

"Karena tiga wilayah itu bisa memberikan data yang lebih lengkap dalam periode survei yang singkat maka wilayah itu terpilih," ucap Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Laut, Sahatua Simatupang pada Kamis (6/12/2018).

Tiga wilayah yang dimaksud Sahatua, yaitu Carocok Panasahan Painan di Sumatera Barat, Nabire di Papua, dan Luwuk di Sulawesi Tengah. Ketiganya dinilai sebagai wilayah yang layak secara ekonomi, tetapi tidak layak secara finansial.

Dalam pemaparan, Carocok diproyeksikan menggunakan hybrid financing sebagai skema pembiayaan alternatif yang paling optimal. Bagi Nabire dan Luwuk, pembiayaan akan menggunakan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang akan dilengkapi dengan mekanisme Availability Payment (AP).

Selain tiga wilayah ini, pemerintah juga telah menetapkan tiga wilayah lain yang dianggap memiliki potensi, yaitu Larantuka di Flores Timur, Pangandaran di Jawa Barat, dan jalur penyeberangan Tanjung Pinang-Tanjung Balai Karimun di Kepulauan Riau.

Sahatua menuturkan, tiga wilayah pelabuhan yang diprioritaskan itu masih dalam tahap penelitian Kemenhub. Ia memproyeksikan pembangunan dapat diselesaikan pada 2022.

"Seandainya hasil penelitian ini diterima oleh teman-teman stakeholder dan subsektor, bisa lebih cepat dari Tahun 2022," ucap Sahatua.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN PELABUHAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dipna Videlia Putsanra