Menuju konten utama

Kemenhub: Konsep O-Bahn Cocok Diterapkan di Yogyakarta dan Jateng

Beberapa negara yang kotanya sudah menerapkan konsep O-Bahn adalah Jerman, Jepang, Inggris dan Australia. 

Kemenhub: Konsep O-Bahn Cocok Diterapkan di Yogyakarta dan Jateng
Transportasi O-Bahn di Adelaide, Australia. FOTO/commons.wikimedia.org

tirto.id - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, menjelaskan konsep transportasi O-Bahn cocok diterapkan di beberapa kota seperti Yogyakarta dan Jawa Tengah.

O-Bahn adalah konsep transportasi yang mengintegrasikan Bus Rapid Transit (BRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang disebut sebagai solusi mengatasi kemacetan.

“Kalau diaplikasikan di Indonesia, kita lihat bagaimana karakter, kapasitas, dan geografis Indonesia ini cocok untuk kota- kota yang sudah aglomerasi seperti Yogya karena sudah menyatu dengan Klaten, Magelang, juga Purworejo," jelas dia di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Budi mengatakan, konsep baru ini dirasa tepat untuk masyarakat yang ingin menjangkau pusat kegiatan seperti bandara atau tempat kerja di pusat kota.

Terkait kemungkinan konsep ini diterapkan di Jakarta, ia mengatakan: “Kalau di Jakarta bisa saja, cuma karena sudah banyak jenis transportasi namun karena kita ingin memperlebar kekuatan transportasi sampai ke luar saya rasa mungkin tidak di Jakarta.”

Beberapa contoh negara yang telah menerapkan sistem O-Bahn antara lain, Jerman, seperti di kota Essen yang memiliki populasi 585.000 jiwa dan Mannheim populasinya 311.342 jiwa.

Kemudian Inggris, seperti di Birmingham dengan populasi 1.001.200 jiwa dan Cambridge dengan populasi 123.900 jiwa.

Selain itu, Australia di kota Adelaide dengan populasi 1.200.000 jiwa. Kemudian Jepang di Nagoya memiliki populasi 2.296.000 jiwa.

"Kalau melihat negara-negara yang sudah menerapkan O-Bahn kalau kita lihat ada di negara-negara yang populasinya berkisar 2-3 juta penduduk, bahkan ada juga yang di bawah 1 juta penduduk,” kata dia.

Kendati demikian, ia mengatakan, wacana transportasi ini harus dikaji lebih dalam. "Wacana O-Bahn merupakan upaya mencari alternatif angkutan massal khususnya kota- kota besar dengan biaya lebih murah dan kapasitas angkut lebih besar. Implementasinya memerlukan kajian mendalam sesuai masterplan dan karakteristik kota-kota besar di Indonesia," ujar dia.

Baca juga artikel terkait TRANSPORTASI UMUM atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto