Menuju konten utama

Kemenhub Klaim Progres Pembangunan LRT Fase II Capai 59,41 Persen

Kemenhub menyatakan proses pembangunan LRT saat ini sudah mencapai 59,5 persen.

Kemenhub Klaim Progres Pembangunan LRT Fase II Capai 59,41 Persen
Sejumlah kendaraan melintas di bawah konstruksi jalur LRT Jabodebek rute Cawang-Cibubur di Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

tirto.id -

Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaparkan progres pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) fase II, Jabodebek hingga 15 Maret 2019 mencapai 59,41 persen.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri mengatakan proyek yang telah dimulai sejak September 2015 itu akan ditargetkan selesai pada tahun 2021.

"Dilaporkan pula laporan progres fisik per Maret 2019 sebesar 59,41 persen," kata Zulfikri saat memaparkan progres LRT di Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2019).

Zulfikri menjabarkan perkembangan pembangunan lintas pelayanan I Cawang-Cibubur sebesar 79,47 persen sepanjang 14,89 km, lalu lintas II Cawang-Dukuh Atas 47,55 persen sepanjang 11,05 km, dan Cawang-Bekasi Timur 67,70 persen sepanjang 18,49 km.

"Depo yang sangat rendah yang menjadi masalah kami adalah masih sebesar 9,8 persen terkait kondisi lahan," kata Zulfikri.

Terkait permasalahan tersebut, Kemenhub memiliki kewajiban untuk menyediakan lahan dalam proyek itu. Pihaknya juga akan berkordinasi dengan lembaga terkait untuk menyelesaikan persoalan lahan tersebut.

Rencananya progres pengadaan lahan dalam proyek itu terbagi menjadi lima kawasan. Seperti pengadaan lahan di Jakarta Timur telah mencapai 75 persen, Jakarta Selatan mencapai 79 persen, Depok mencapai 67 persen, Kota Bekasi mencapai 38 persen dan Kabupaten Bekasi mencapai 21,5 persen.

"Data bidang Kabupaten Bekasi kebutuhan 191 dan yang telah bebas 41 dengan sisa 150 lahan," ucapnya.

Selama proses pengerjaannya, proyek LRT ini telah menelan biaya sebesar Rp29,9 triliun. Biaya tersebut terbagi menjadi dua, yaitu sebesar Rp25,7 triliun untuk prasarana dan Rp4,2 triliun untuk 1 depo dan 17 stasiun.

Pendanaan proyek ini secara rinci yaitu melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp9 triliun dan pinjaman bank Rp20,9 triliun.

Baca juga artikel terkait PROYEK LRT atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Agung DH