Menuju konten utama

Kemenhub Akan Tingkatkan Jumlah Penumpang KRL Jadi 2 Juta

Pelayanan KRL Commuter Line sudah cukup baik, akan tetapi ke depan masih perlu ada peningkatan kapasitas penumpang.

Kemenhub Akan Tingkatkan Jumlah Penumpang KRL Jadi 2 Juta
Rangkaian Kereta Api Rel Listrik (KRL) Commuter Line saat melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Kementerian Perhubungan bakal meningkatkan kapasitas angkut Kereta Api Rel Listrik (KRL) Commuter Line menjadi 2 juta dalam waktu dua tahun.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pelayanan KRL Commuter Line sudah cukup baik, akan tetapi ke depan masih perlu ada peningkatan kapasitas KRL Commuter Line. Karenanya Menhub menargetkan jalur Double Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang akan selesai pada 2020.

“Saya dapat informasi kalau hari-hari tertentu penuh, ya itu bagian yang harus kita tingkatkan, kita akan tingkatkan dalam 2 tahun mendatang. Sekarang ini kapasitasnya 1,2 juta penumpang, kita akan tingkatkan sampai 2 juta penumpang,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Sabtu (5/1/2019).

Ia mengatakan, jalur DDT berfungsi memisahkan jalur kereta api jarak jauh, KRL, dan kereta bandara, sehingga perjalanan menjadi semakin singkat dan tepat waktu. Dengan diselesaikannya jalur DDT nantinya kapasitas KRL Commuter Line juga akan meningkat.

Selain itu, lanjutnya, jarak waktu antar kereta KRL Commuter Line juga akan dipersingkat dari saat ini 5 menit menjadi hanya 3 menit. Menurut Budi, hal tersebut akan membuat KRL bisa menampung lebih banyak orang dan diharapkan tepat waktu.

"Kami juga akan mengubah dari fixed block menjadi moving block," kata dia.

Namun, ujar Budi, saat ini pengerjaan jalur DDT terkendala dengan ketersediaan waktu kosong (window time) jalur kereta yang sangat padat.

"Butuh waktu 2 tahun hingga 2020. Prosesnya lama karena dalam sehari hanya bisa mengerjakan pembangunan maksimal selama 4 jam," jelas dia.

Dia menambahkan KRL Commuter Line akan berhenti beroperasi pada pukul 12 malam dan sudah melayani penumpang kembali pada pukul 5 pagi. Window time untuk pembangunan jalur DDT tersebut tidak bisa ditambah lagi karena berisiko mengorbankan kepentingan penumpang.

Baca juga artikel terkait COMMUTER LINE atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno