Menuju konten utama

Kemenhub Ajak Komunitas Kolaborasi Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas

Korban kecelakaan lalu lintas di tahun 2017 baik yang meninggal maupun luka-luka pada usia 20-29 mencapai 38.300.

Kemenhub Ajak Komunitas Kolaborasi Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas
(Ilustrasi) petugas kepolisian melakukan simulasi antar jemput atlet yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (4/7/2018). ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajak komunitas masyarakat untuk berkolaborasi dalam upaya mengurangi kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Salah satunya, dengan cara mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya keselamatan serta ketertiban selama berkendara.

Direktur Keselamatan Kemenhub Risal Wasal menyampaikan, hingga saat ini instansinya telah banyak membuat program-program edukasi masyarakat terutama untuk anak-anak. Namun, agar lebih efektif, hal itu membutuhkan keterlibatan masyarakat terutama para pemuda.

"Kami punya ular tangga, taman transportasi, banyak sudah kita tinggal nanti berkolaborasi bersama komunitas dan anak-anak muda," ujarnya dalam diskusi di Pasific Place, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018).

Pada 2017, menurut data Kementerian Perhubungan, korban kecelakaan lalu lintas baik yang meninggal maupun luka-luka pada usia 20-29 mencapai 38.300. Selain itu, korban kecelakaan untuk usia 10-19 tahun sebanyak 32.491, sementara usia 40-49 sebanyak 24.011; dan usia 30-39 tahun sebanyak 20.586.

Chaerany Putri, lulusan Sloan School of Management Massachusetts Institute of Technology (MIT), membuat platform Lalintas sebagai upaya membantu pemerintah mengurangi angka kecelakaan tersebut.

Platform yang menyasar pengendara milenial atau usia di bawah 30 tahun tersebut, terangnya, berisi konten terkait regulasi, berita kecelakaan lalu lintas, serta tips-tips berkendara.

Sebab, beberapa tahun belakangan, korban kecelakaan lalu lintas terbanyak merupakan generasi milenial. "Artikel dalam Lalintas menggunakan bahasa yang akrab dengan milenial. Pakai infografis dan menggunakan sosial media," tuturnya.

Kendati demikian, ia juga mengatakan bahwa dirinya dan komunitasnya bersedia bersinergi dengan pemerintah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pengguna transportasi pribadi.

Meskipun begitu, ia tak menampik bahwa ada hal-hal lain yang perlu dibenahi dari sistem transportasi di luar upaya mengedukasi masyarakat soal pentingnya keselamatan berkendara.

"Kami di sini justru ingin bersinergi dengan pemerintah dan berkontribusi untuk masyarakat mengingat angka kecelakaan yang cukup tinggi," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN LALU LINTAS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto