Menuju konten utama

Kemendikbud Sebut Tak Banyak Siswa yang Ingin Menjadi Guru

Jumlah siswa perempuan yang ingin menjadi guru 4 kali lebih banyak dibandingkan siswa laki-laki. 

Kemendikbud Sebut Tak Banyak Siswa yang Ingin Menjadi Guru
Presiden Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan guru penerima penghargaan pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia, di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Sabtu (1/12/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama.

tirto.id - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kemendikbud, Totok Suprayitno mengatakan, ada sesuatu hal yang baru dalam Ujian Nasional 2019 kali ini, yakni untuk pertama kalinya menggunakan sistem angket tes untuk mengkaji informasi non-kognitif peserta didik.

Menariknya, menurut Totok, dari hasil angket yang sudah rampung tersebut. Diketahui bahwa hanya sedikit peserta didik yang ingin menjadi guru.

"Cita-citanya kebanyakan ingin menjadi pengusaha dan presiden," ujarnya di kantor Kemendikbud, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).

Angket tes UN tersebut diuji kepada 512.500 siswa peserta UNBK 2019. Masing-masing sekolah maksimal 60 siswa mengisi angket tersebut. Jumlah sekolah yang berpartisipasi hanya di tingkatan SMA/MA sebanyak 8.549.

Ia mencatat, peserta didik yang tak mau menjadi guru sebanyak 89 persen dan sisanya 11 persen ingin menjadi guru. Mayoritas responden yang hendak menjadi guru adalah perempuan.

"Jumlah siswa perempuan yang ingin menjadi guru 4 kali lebih banyak dibandingkan siswa laki-laki," ujarnya.

Namun, peserta didik yang ingin menjadi guru, ialah peserta didik yang nilainya tidak maksimal.

"Capaian UN siswa yang ingin menjadi guru lebih rendah dibandingkan siswa yang memilih profesi lainnya. Peminat profesi guru perempuan nilai UN-nya lebih tinggi dari siswa laki-laki," ujarnya.

Totok belum mengetahui penyebabnya, namun ia berharap ke depannya dapat meningkatkan kompetensi peserta didik yang bercita-cita sebagai guru.

Agar kelak, ia mencontohkan, seperti di Finlandia, profesi guru berasal dari orang-orang terbaik dari yang terbaik. "Kita juga ingin menyiapkan guru, menjadikannya terbaik sejak dari bibitnya," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Alexander Haryanto