Menuju konten utama

Kemendikbud Masih Selidiki Video Pemukulan Siswa yang Viral

Kemendikbud masih berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Kemendikbud Masih Selidiki Video Pemukulan Siswa yang Viral
Ilustrasi kekerasan anak. ISTOCk

tirto.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) buka suara terkait video pemukulan seorang siswa yang di duga dilakukan oleh guru di salah satu sekolah menengah pertama di Bangka Belitung. Video berdurasi kurang dari satu menit yang viral di media sosial itu diduga terjadi di SMPN 10 Pangkal Pinang.

Namun dugaan itu dibantah oleh bagian hubungan masyarakat (Humas) Kemendikbud, Seno Hartono. Ia menegaskan, video pemukulan siswa tersebut tidak terjadi di SMP Negeri 10 Pangkal Pinang sebagaimana diributkan oleh netizen.

Sepengetahuan Seno, kasus yang pernah terjadi di Pangkal Pinang sudah selesai. Saat itu, kata Seno, seorang guru menyolek siswanya, tetapi siswa tersebut kaget kemudian lalu lari dan terbentur tembok. “Kalau di Pangkal Pinang itu kasusnya,” kata Seno, Senin (6/11/2017).

Hingga saat ini, Seno tidak mau berspekulasi di mana kejadian yang terdapat dalam video tersebut terjadi. Seno menyatakan, Kemendikbud masih berkoordinasi dengan dinas terkait, termasuk Dinas Pendidikan, ataupun Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Dari video yang beredar, Seno menduga peristiwa tersebut tidak terjadi pada siswa SMP, melainkan tingkatan senior, yakni SMA. “Itu bukan di Pangkal Pinang. Video yang orang mukulin kejam itu ya? Itu masih ditelusuri, tapi bukan di Pangkal Pinang dan bukan SMP,” kata Seno.

Meski seragamnya terlihat di dalam video yang beredar, Seno belum tahu di mana lokasi tepatnya kejadian pemukulan guru terhadap murid itu terjadi. Senin pagi, Seno mengaku sudah mendapatkan laporan dari KPAI dan tentu akan ditelusuri lebih lanjut. “Kami belum bisa menjawab karena masih penelusuran dan memang masih kami telusuri,” kata dia.

Dalam konteks ini, SMP Negeri 10 Pangkal Pinang juga telah memberikan respons melalui keterangan resmi tertulisnya. Dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Kepala SMPN Negeri 10 Pangkal Pinang, Muhamad Kadar kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkal Pinang disebutkan bahwa tudingan atas isi video tersebut tidak terjadi di lembaganya.

Surat pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (6/11/2017) menegaskan bahwa pemukulan orang yang diduga sebagai guru terhadap muridnya tersebut tidak terjadi di SMPN 10 Pangkal Pinang. Pihak SMPN 10 Pangkal Pinang bahkan bersedia untuk dicek atas kebenaran informasi tersebut secara langsung.

“Maka dengan [surat] ini kami membantah tudingan tersebut, dan kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak terjadi di SMP Negeri 10 Pangkal Pinang,” tulis keterangan surat pernyataan itu.

Terkait kasus ini, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengaku, pihaknya siap untuk menindak pihak yang ada dalam video tersebut, jika memang terbukti bersalah. Pemidanaan dirasa perlu agar efek jera bisa meresap kepada pelaku kekerasan.

“Proses belajar-mengajar yang dilakukan ini tercoreng. Bukan pendidikan, tapi prsoes belajar-mengajar tidak berlangsung baik, tidak dilakukan dengan cara tepat,” kata Martinus terkait isi video tersebut.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Abdul Aziz