Menuju konten utama

Kemendag Klaim 4.211 Pasar Rakyat Direvitalisasi pada 2015-2018

Kemendag menargetkan akan merevitalisasi 1.037 pasar rakyat pada 2019. Selama 2015-2018, sudah ada 4.211 pasar rakyat yang direvitalisasi.

Kemendag Klaim 4.211 Pasar Rakyat Direvitalisasi pada 2015-2018
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) melihat kualitas beras yang dijual di Pasar Tradisional Bersehati, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (18/12). Sidak tersebut untuk memantau langsung harga sembako dan kebutuhan lainnya yang cenderung mengalami kenaikan harga, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/kye/16.

tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim 4.211 pasar rakyat telah direvitalisasi selama periode 2015-2018. Secara keseluruhan, dana yang dialokasikan Kemendag untuk merevitalisasi pasar rakyat tersebut mencapai Rp5,5 triliun.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pasar-pasar rakyat yang direvitalisasi pada 2015-2018 itu kebanyakan yang jaraknya dekat dengan permukiman masyarakat dan berskala kecil.

"Kebanyakan yang yang kita revitalisasi itu yang pasar-pasar kecil yang dekat dengan kelurahan seperti itu, kalau yang besar enggak ada duit," kata Enggar di Auditorium Kemendag, Jakarta Pusat pada Kamis (10/1/2018).

Dari hasil data yang dipaparkan Enggar, Kemendag merevitalisasi 1023 pasar tradisional pada tahun 2015. Kemudian di tahun 2016, ada 793 pasar tradisional direvitalisasi.

Sementara pada 2017 Kemendag merevitalisasi 851 pasar. Lalu, pada 2018, sebanyak 1.544 pasar tradisional dibangun atau direvitalisasi.

Enggar menambahkan, Kemendag menargetkan bisa merevitalisasi atau membangun 1.037 pasar rakyat pada 2019.

Dengan begitu, menurut Enggar, sebanyak 5.248 pasar rakyat akan sudah direvitalisasi atau dibangun hingga akhir 2019. Jika jumlah itu terealisasi target revitalisasi 5000 pasar rakyat pada 2015-2019 yang dipatok oleh pemerintah bisa terlampaui.

Baca juga artikel terkait PASAR TRADISIONAL atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom