Menuju konten utama

Kemenag Buka Lowongan 100 Imam Masjid Ditempatkan di UEA

Peserta seleksi imam masjid ini diwajibkan hafal Alquran minimal 10 juz serta mampu membaca Alquran dengan baik dan indah.

Kemenag Buka Lowongan 100 Imam Masjid Ditempatkan di UEA
Ilustrasi. Sejumlah pegawai di lingkungan Kementerian Agama mengikuti Doa dan Zikir Untuk Bangsa di Kementerian Agama, Jumat (5/1/2017). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Seleksi imam masjid kembali dibuka Kementerian Agama (Kemenag) untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab (UEA). Pendaftaran lowongan ini dibuka mulai 10 Januari dan berakhir 22 Januari untuk wilayah DKI, Jabar, dan Banten. Sementara itu, bagi pendaftar di luar wilayah tersebut seleksi hanya sampai 15 Januari.

Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Khoiruddin mengatakan bahwa seleksi ini hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan UEA. Ia menambahkan, seleksi ini merupakan kali kedua.

"Tahun 2017 lalu, kita memberangkatkan 14 hafiz untuk menjadi imam masjid di UEA," tutur Khoiruddin di Jakarta, Kamis (11/01), seperti dilansir laman Bimas Islam. "Tahun ini, dibutuhkan sampai 100 orang, tapi nanti tergantung hasil tes seleksi," katanya melanjutkan.

Menurut Khoiruddin, UEA menerima dengan sangat baik para imam masjid asal Indonesia. Mereka merasa cocok dengan karakter dan akhlak para hafiz dari Tanah Air. Selain pemikirannya tidak radikal, wakil Indonesia ini juga dikenal selalu berpegang pada ajaran Islam yang jelas.

Pengiriman hafiz ke mancanegara ini, kata Khoiruddin, merupakan bagian dari program penguatan dakwah rahmatan lill alamin untuk dunia internasional.

Para hafiz yang dikirim nantinya bukan sekadar menjadi imam salat. Lebih dari itu, mereka juga menjadi khatib atau penceramah agama Islam dengan kemampuan bahasa internasional.

Saat ini kerjasama pengiriman hafidz Indonesia sebagai imam masjid baru dilakukan dengan UEA. Harapannya, program ini ke depan bisa diperluas ke beberapa negara lain, misalnya di Eropa dan Amerika.

"Para hafidz ini menjadi duta bangsa untuk dunia internasional dan meningkatkan hubungan bilateral antar negara," tandasnya.

Adapun persyaratan bagi peserta yang ingin mendaftar adalah hafal Alquran minimal 10 juz, mampu membaca Alquran dengan baik dan indah, serta berusia antara 22 – 40 tahun.

Selain para peserta juga diharuskan punya kemampuan berbahasa Arab secara lisan, dapat membaca literatur bahasa Arab dengan baik, dan bersedia menjalani masa kerja selama 2 tahun.

Pengumuman hasil seleksi akan ditayangkan di website: www.bimaislam.kemenag.go.id.

Baca juga artikel terkait KEMENTERIAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari