Menuju konten utama

Kemenag: Ada 7 Orang Jemaah Haji yang Meninggal

Kemenag mengatakan, hingga Kamis (18/7) ini, sudah ada 7 jemaah haji yang meninggal. 

Kemenag: Ada 7 Orang Jemaah Haji yang Meninggal
Jamaah melakukan shalat Jumat di Masjidil Haram dibawah suhu lebih dari 40 derajat celcius di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (12/7/2019). ANTARA FOTO/Hanni Sofia/nz.

tirto.id - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) mengatakan sebanyak 78.952 jemaah haji telah berangkat ke tanah suci Mekkah, Arab Saudi. Humas Kemenag Rosyidin Pinmas mengatakan, hingga saat ini, Kamis (18/7/2019) sebanyak tujuh orang jemaah haji telah meninggal dunia.

"Jemaah yang sudah tiba di Madinah sebanyak 77.043 orang. Jemaah meninggal ada 7 orang," ujarnya kepada Tirto, Kamis (18/7/2019).

Rosyidin menuturkan, ketujuh jemaah yang meninggal tersebut antara lain Subli Bin Muhammad Nasri, Khairil Abbas Salim, Mudjahid Damanhuri Mangun, Soeratno G Mangun Wiyoto, Ahmad Suparman Jubed, Artapiah Armin Musaha, dan Sumuyatun Sowikromo Sutardjana

Dirinya mengatakan, sejumlah jemaah haji yang meninggal itu sebelum masa puncak haji, akan dilakukan badal haji oleh petugas.

Badal haji yang dimaksud menggantikan orang yang sudah tidak mampu atau meninggal untuk melaksanakan ibadah hajinya.

"Jemaah yang meninggal sebelum wukuf itu berarti belum sempat berhaji. Makanya oleh pemerintah ditunjuk petugas, untuk membadalkan haji," ucapnya.

Setelah haji dibadalkan oleh petugas, Rosyidin menerangkan sertifikat badal tersebut akan dikirim kepada keluarga dan tanpa dipungut biaya sama sekali.

"Seluruh biaya badal haji ditanggung pemerintah," jelas dia.

Lebih lanjut, dirinya menuturkan, jemaah yang statusnya sudah berangkat, tidak bisa digantikan oleh anak atau keluarga.

"Namun jika jemaah sudah masuk dalam daftar pelunasan, sudah melunasi dan sebelum masuk asrama, kemudian meninggal, boleh kuota diwariskan ke anak, menantu, suami atau istri," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto