Menuju konten utama

Kembangkan Baterai EV, IBC Kantongi Rp214,5 T dari Cina dan Korsel

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan kemitraan ini akan memacu percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik berkelanjutan di Tanah Air.

Kembangkan Baterai EV, IBC Kantongi Rp214,5 T dari Cina dan Korsel
ilustrasi mobil listrik. FOTO/iStockphoto

tirto.id - PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) mengantongi investasi senilai US$15 miliar atau setara Rp214,5 triliun (kurs Rp14.300) dari dua kemitraan. Investasi tersebut untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan kemitraan pertama dari salah satu induk perusahaan IBC yakni PT Aneka Tambang (Antam) dengan korporasi asal Cina PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL) untuk inisiatif proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi. Kemitraan kedua adalah perjanjian serupa dengan LG Energy Solution, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel).

Toto mengataman kemitraan strategis ini akan memacu percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik berkelanjutan di Tanah Air. Hal itu diharapkan mampu membangkitkan gairah industri otomotif ramah lingkungan.

"Dengan adanya industri baterai terintegrasi ini, diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekosistem electric vehicle," kata Toto dalam keterangan tertulis, Senin (18/4/2022).

Toto mengatakan lini bisnis yang akan dikembangkan IBC dalam jangka panjang yakni tidak hanya berdampak pada industri baterai dari hulu hingga hilir.

"Ini diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekosistem electric vehicle, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), serta meningkatkan penggunaan baterai untuk kebutuhan lainnya," ujar dia.

IBC merupakan anak perusahaan dari Mind ID, PLN, Pertamina, dan Antam yang mendapatkan tugas untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik. Hal itu dalam rangka menguatkan kemandirian manufaktur otomotif nasional.

Wakil Menteri BUMN Pahala Mugraha Mansury mengatakan kerja sama dalam pengembangan proyek ini merupakan salah satu inisiatif paling strategis di lingkungan Kementerian BUMN dalam kegiatan hilirisasi.

Pahala juga menyampaikan harapan agar konsorsium pemegang saham IBC dapat mempercepat realisasi kegiatan investasi pengembangan ekosistem baterai.

“Pengembangan inisiatif ekosistem baterai kendaraan listrik memungkinkan Indonesia untuk masuk ke dalam global supply chain industri baterai yang sangat penting bagi masyarakat di seluruh dunia,“ kata dia.

Baca juga artikel terkait BATERAI KENDARAAN LISTRIK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan