Menuju konten utama

Kembali ke Sorong, Lion Air Bantah Pesawat JT-799 Terbang Miring

Informasi yang berkembang bahwa pesawat Lion Air JT-799 terbang miring, semakin turun dan pilot mencari landasan di air adalah tidak benar.

Kembali ke Sorong, Lion Air Bantah Pesawat JT-799 Terbang Miring
Pesawat Lion Air. FOTO/Wikipedia

tirto.id - Lion Air penerbangan JT-799 rute Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat (SOQ) tujuan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) melakukan pendaratan kembali ke bandar udara keberangkatan (return to base/ RTB) pada Rabu, 21 Februari 2019.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima redaksi Tirto dari manasjemen Lion Air menuliskan bahwa pesawat sudah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (safe to flight).

Namun, saat sudah lepas landas dan menuju Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara pesawat mengalami indikasi gangguan teknis (technical) pada sistem tekanan udara (pressurization system) dan sistem pendingin kabin (air condition), sehingga masker oksigen (oxygen mask) keluar dari kompartemen.

"Untuk alasan keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), pilot memutuskan melakukan pendaratan kembali ke bandar udara keberangkatan (return to base/ RTB) yaitu Bandar Udara Sorong," tulis Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Melalui keterangan tertulisnya manajemen Lion Air membantah bahwa pesawat yang membawa tujuh kru serta 94 penumpang dan lepas landas pukul 16.30 WIT dari Sorong itu miring, semakin turun serta pilot mencari landasan di air.

"Informasi yang berkembang bahwa pesawat miring, semakin turun dan pilot mencari landasan di air adalah tidak benar. Setelah ada keputusan oleh pilot kembali ke bandar udara asal, penerbangan dalam keadaan normal dan terkontrol," tulis Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Menurutnya pesawat memang harus terbang memutar (holding) di atas laut guna menurunkan ketinggian agar posisi pesawat ideal serta menyesuaikan berat pesawat untuk pendaratan.

Operasional ini merupakan hal normal pada saat persiapan pendaratan (normal arrival procedure) di Bandar Udara Sorong, karena holding point berada di atas laut di ujung utara Pulau Jefman.

Manajeman Lion Air juga mengatakan bahwa pesawat mendarat sempurna di Sorong pukul 16.55 WIT dan tidak dalam keadaan darurat (emergency).

Sesaat setelah mendarat dan posisi pesawat sudah sempurna di landas parkir, seluruh pelanggan dan kru dalam kondisi selamat dengan mendapatkan penanganan serta pelayanan.

Lion Air sudah menerbangkan kembali JT-799 dengan jadwal keberangkatan di hari berikutnya (22/ 02) dari Sorong pukul 16.35 WIT dan mendarat di Manado pada 16.35 WITA, menggunakan armada Lion Air lainnya yaitu Boeing 737-900ER registrasi PK-LJZ.

Lion Air juga sudah bekerjasama dengan teknisi dan pihak terkait untuk melakukan pengecekan (investigasi) penyebab dari kondisi tersebut.

Baca juga artikel terkait LION AIR atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Nur Hidayah Perwitasari