Menuju konten utama

Keluarga Korban Pengguna Skuter Listrik: Tolong Polisi Usut Tuntas

Salah satu keluarga korban Nita Lutfi Andari berharap pengemudi Camry yang menabrak pengguna skuter listrik diberi hukuman setimpal.

Keluarga Korban Pengguna Skuter Listrik: Tolong Polisi Usut Tuntas
Pengguna Grab Wheels atau skuter listrik menyeberang jalan di pertigaan kawasan FX Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (13/11/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Ammar dan Wisnu, dua pengguna skuter elektrik Grabwheels pada (10/11/2019) dini hari masih meninggalkan duka bagi keluarga korban.

Nita Lutfi Andari, kakak sepupu Ammar, berharap kejadian itu bisa menjadi pelajaran bagi pihak Grab dan pembuat regulasi agar lebih peka terhadap keamanan para pengguna skuter listrik.

Ammar dan Wisnu meregang nyawa setelah tertabrak oleh mobil yang dikendarai DH. Selain keduanya, empat pengguna skuter listrik lain mengalami luka-luka. Berdasarkan tes urine yang dilakukan kepolisian, DH kala itu disimpulkan dalam kondisi mabuk lantaran pengaruh alkohol.

Menurut keterangan Nita, kejadian bermula sekitar pukul 02.00 WIB ketika Ammar dan lima orang kawannya menyewa GrabWheels di sekitar mall FX Sudirman. Mereka menggunakan skuter tersebut menuju arah Gelora Bung Karno.

"Posisi jalan dari belakang, kalau saya gambarkan urutannya yaitu Bagus, Wisnu, Ammar, dan paling depan ada tiga orang lain. Pada saat rombongan belok ke kiri, tiba-tiba ada mobil melaju sangat kencang dan menabrak dari belakang rombongan adik saya," papar Nita, Rabu (13/11/2019) malam.

Usai kejadian, Nita mengklaim mobil penabrak DH berusaha melarikan diri, meski sudah coba dicegat oleh sejumlah pengguna jalan lain. Namun upaya DH sia-sia karena potongan bamper mobil dan plat nomor yang rusak tercecer di jalan, dan menjadi alat bukti yang kemudian dipakai polisi menemukan jejak pelaku.

Kecelakaan itu sendiri membuat beberapa korban tak sadarkan diri.

"Tapi ada beberapa yang sadar dan minta bantuan mobil lewat. Korban lalu dilarikan ke RS Mintohardjo, daerah Benhil," jelas Nita.

Saat tiba di rumah sakit, tiga korban yang mengendarai skuter di deret belakang mengalami luka parah. Dari tiga orang, hanya Bagus yang sadar. Namun kondisinya juga tidak bagus, ia mengalami luka parah di kedua tangan.

Sementara Wisnu dan Ammar divonis meninggal setelah mengalami pendarahan otak. Selain otak, Ammar juga terluka parah di dada kanan. Adapun Wisnu mengalami pembengkakan jaringan otak akibat benturan.

"Setelah kejadian Minggu paginya Ammar dinyatakan meninggal dunia dan Wisnu masih kritis di ICU. Wisnu dinyatakan siang dinyatakan meninggal dunia Selasa siang," sebut Nita.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar sebelumnya menyatakan insiden kecelakaan pengguna skuter listrik Grab bukan merupakan kasus tabrak lari.

"Ini bukan tabrak lari, sekali lagi saya garis bawahi bukan tabrak lari karena si pengemudi sempat turun. Karena shock dia kembali ke mobil, sementara penumpang L sempat meminta bantuan kepada satpam. Akhirnya memberhentikan kendaraan yang lewat dan membawa korban ke rumah sakit," jelas Fahri.

Namun Nita tidak sependapat dengan penyataan polisi. Menurutnya, pelaku jelas terlihat berupaya melarikan diri. Kini, Nita hanya bisa berharap ada hukuman setimpal untuk DH.

"Tolong agar polisi mengusut tuntas kasus ini. Dan untuk Grab, buatlah pedoman [lebih ketat] tentang layanan safety Grabwheels kalian. Cukup adik saya korban," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait GRABWHEELS atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Hukum
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Ringkang Gumiwang