Menuju konten utama

Keluarga Korban Ledakan Pabrik Mercon Kesulitan Cari Kerabatnya

Para keluarga korban ledakan pabrik mercon di Kosambi, Tangerang beramai-ramai mendatangi RS Polri Kramatjati untuk mencari kerabatnya pada Kamis malam.

Keluarga Korban Ledakan Pabrik Mercon Kesulitan Cari Kerabatnya
Petugas PMI dan Basarnas mengevakuasi jenazah korban kebakaran pabrik mercon di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Sejumlah anggota keluarga korban kebakaran disertai ledakan Gudang Petasan di Desa Belimbing, Kosambi, Tangerang, Banten, mendatangi RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Kamis malam (26/10/2017). Mereka mendatangi RS Polri guna memeriksa keadaan sanak saudara mereka. Tapi, sebagian masih keculitan mencari kerabatnya.

Iwan (35) bersama kerabatnya mendatangi RS Polri untuk mencari dua anggota keluarganya, Sani dan Saro. Iwan sebelumnya sudah mendatangi dua rumah sakit, tetapi hasilnya nihil. Oleh karena itu, ia bersama salah satu anggota keluarga mendatangi RS Polri untuk mencari kabar.

"Sudah ke Bun (RS Bun Teluk Naga), mitra (RS Mitra Husada) juga gak ada, jadi kepastiannya di sini," kata Iwan saat ditemui di RS Polri, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Menurut Iwan, Sani dan Saro sudah berkeluarga. Ia datang dengan salah satu suami dari dua perempuan yang bekerja di pabrik mercon Kosambi itu. Sementara suami satu korban lain menunggu rumah sambil menunggu kepastian.

Iwan mengatakan, Sani dan Saro baru bekerja sekitar satu bulan lebih di pabrik tersebut. Ia tidak mengetahui detail tentang pabrik kembang api tersebut, baik pemilik atau bentuk lingkungan. Namun, sepengetahuan Iwan, pabrik tersebut memang baru berdiri.

"Belum lama sih. masih hitungan bulan," kata Iwan.

Iwan mengatakan, tidak sedikit warga bekerja di pabrik tersebut. Sepengetahuannya, Sani dan Saro bekerja di bagian pengepakan barang. Mereka bekerja selama 9 jam. Namun, ia tidak tahu besaran gaji yang diberikan dan siapa pemilik pabrik.

"Kalau gaji kurang tahu. masalahnya tertutup dia," kata Iwan.

Selain Iwan ada pula Suwandi (42). Suwandi mencari istrinya Zuhro (37) yang diduga menjadi korban lahapan api pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang. Begitu mendengar kabar itu, Suwandi pun langsung mencari keberadaan sang istri di RS Polri.

"Setelah kejadian, saya langsung cek ke lokasi, saya cari ke rs terdekat gak ada, kata petugas beberapa orang di bawa ke RS Polri, sampai sekarang istri saya belum ketemu," kata Suwandi di RS Polri.

Suwandi mengatakan, ia langsung dimintai keterangan dan dimintai ciri-ciri oleh petugas begitu menanyakan tentang sang istri. Ia pun membawa surat nikah, KTP, KK, dan foto anak dan istri untuk membantu identifikasi. Namun, petugas meminta dirinya menunggu hasil.

"Kata petugas ditunggu saja, kalau sudah selesai identifikasi dan hasilnya identik nanti dikabarin lagi. Katanya 1 atau 2 hari," kata Suwandi.

Suwandi sendiri belum mau menuntut kepada perusahaan pasca kebakaran. Ia yakin keluarga lain akan ikut menuntut hak mereka pasca kebakaran. Namun, secara pribadi, ia lebih berfokus untuk mencari sang istri.

"Belum ada pikiran mau nuntut ganti rugi, yang penting cari istri saya dulu," kata Suwandi.

Gudang kembang api dan petasan di Kompleks Pergudangan 99 Kosambi Tangerang, Banten itu terbakar pada Kamis pagi pukul 08.30 WIB. Kebakaran itu memicu beberapa kali ledakan. Data sementara kepolisian mencatat jumlah korban yang meninggal dunia mencapai 47 orang dan korban luka sebanyak 46 orang.

Gudang tersebut milik produsen kembang api kawat PT Panca Buana Cahaya Sukses yang beroperasi sejak dua bulan silam.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN GUDANG PETASAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom