Menuju konten utama

Kekurangan Vitamin D pada Ibu Hamil Akibatkan Autisme Pada Anak

Defisiensi Vitamin D ibu dapat menghambat perkembangan otak anak dan menyebabkan autisme

Kekurangan Vitamin D pada Ibu Hamil Akibatkan Autisme Pada Anak
Ilustrasi anak kecil. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Studi menemukan defisiensi vitamin D pada ibu selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko Autism spectrum disorder (ASD) pada anak-anak.

Berdasarkan penelitian yang telah dipublikasikan dalam Journal of Endocrinology Maret 2018 lalu, tingkat vitamin D yang rendah selama masa kehamilan dan menyusui akan mempengaruhi perkembangan otak anak dan perilaku sosial anak-anak di kemudian hari.

Untuk memeriksa bagaimana tingkat vitamin D ibu dapat mempengaruhi perkembangan otak, Dr Caitlin Wyrwoll dan rekan-rekannya di University of Western Australia mengamati melalui perilaku sosial tikus dewasa yang lahir dari ibu yang kekurangan vitamin D selama kehamilan dan menyusui.

Mereka menemukan bahwa tikus dengan ibu yang kekurangan vitamin D menunjukkan perilaku sosial yang tidak normal, perubahan kimia otak dan gangguan belajar dan ingatan.

"Penelitian kami menunjukkan betapa pentingnya vitamin D mulai dari awal kehidupan. Vitamin D mempengaruhi perkembangan otak dan dapat berdampak pada bagaimana fungsi otak di kemudian hari," kata Dr Caitlin Wyrwoll.

Perubahan perilaku sosial adalah ciri dari berbagai kondisi manusia, termasuk gangguan spektrum autisme (ASD). Temuan ini memberikan bukti lebih lanjut tentang pentingnya tingkat vitamin D ibu selama masa kehamilan. Wyrwoll juga menyatakan bahwa lingkungan kehidupan awal dapat sangat berpengaruh pada kesehatan anak-anak.

"Meskipun ini adalah penelitian tikus, data ini menunjukkan bahwa tingkat vitamin D selama kehamilan penting untuk perkembangan otak, dan mungkin mengarah ke faktor yang berkontribusi dalam pengembangan kondisi perkembangan saraf, seperti ASD. Namun, butuh penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah asosiasi ini juga berlaku untuk manusia," lanjutnya.

Salah satu kebiasaan yang ternyata memungkinkan seseorang kekurangan vitamin D salah satunya adalah penggunaan tabir surya.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Osteopathic Association, hampir satu miliar orang di seluruh dunia mungkin kekurangan vitamin D- karena kekurangan sinar matahari, akibat penggunaan tabir surya.

"Orang-orang menghabiskan lebih sedikit waktu di luar dan, ketika mereka pergi keluar, mereka biasanya memakai tabir surya, yang pada dasarnya menghilangkan kemampuan tubuh untuk memproduksi Vitamin D," kata Kim Pfotenhauer, Asisten Profesor dari Universitas Touro di California.

Baca juga artikel terkait AUTISME atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani