Menuju konten utama

Kekurangan Biaya Sewa Rumah, Eks Tapol 65 & LGBTQ Buka Donasi

Rumah singgah untuk para penyintas dan kelompok minoritas kekurangan dana hingga Rp50 juta.

Kekurangan Biaya Sewa Rumah, Eks Tapol 65 & LGBTQ Buka Donasi
Ilustrasi Memberikan Bantuan. foto/istockphoto

tirto.id - Rumah singgah yang dihuni oleh para eks tahanan politik 1965, eks Tapol Papua hingga kelompok LGBTQ mengalami kesulitan pendanaan. Hal tersebut diungkap oleh warganet @sekarjoget.

Salah satu pengelola rumah Pendeta Gereja Komunitas Anugerah Salemba (GKA) Suarbudaya Rahadian mengatakan terdapat 20 orang yang bertempat tinggal di sana.

"Ada lansia 2 orang, bayi 1 orang, dan sisanya dewasa muda usia 20 sampai 30 tahun," ujar Suara kepada reporter Tirto, Selasa (29/9/2020).

Mereka membutuhkan biaya untuk melanjutkan sewa rumah sekitar Rp150 juta per tahun. Sementara batas waktu penyewaan rumah akan berakhir 30 September mendatang. Serta membutuhkan sembako, susu bayi dan perlengkapan mandi.