Menuju konten utama

Kekalahan Juventus dari Genoa Bukan Cuma karena Ronaldo Absen

Selain faktor absennya Cristiano Ronaldo, buruknya performa lini belakang turut jadi penyebab kekalahan Juventus dari Genoa.

Kekalahan Juventus dari Genoa Bukan Cuma karena Ronaldo Absen
Juventus 'Cristiano Ronaldo berjalan dengan rekan timnya selama pertandingan sepak bola persahabatan antara Juventus A dan tim B, di Villar Perosa, dekat Turin, Italia, Minggu, Agustus.12, 2018. (AP Photo / Antonio Calanni)

tirto.id - Juventus menelan kekalahan perdana mereka di ajang Serie A musim ini, Minggu (17/3/2019) malam waktu Indonesia. Bermain di Stadion Luigi Ferraris, anak asuh Massimiliano Allegri dipecundangi tuan rumah Genoa 2-0. Kedua gol terjadi di babak kedua, lewat kaki dua pemain pengganti, Stefano Sturraro dan Goran Pandev.

Menariknya, kekalahan ini diderita Si Nyonya Tua saat mereka mengistirahatkan megabintang Cristiano Ronaldo. Media-media internasional ramai menggarisbawahi faktor absennya eks penggawa Real Madrid itu dalam narasi kekahalan tim tamu.

The Guardian misal, dalam paragraf awal artikelnya menulis, "Cristiano Ronaldo diistirahatkan dalam kunjungan ke Stadion Luigi Ferraris dan pelatih Juve Massimiliano Allegri dibuat frustasi lantaran dipaksa kehilangan poin oleh Genoa lagi musim ini setelah mereka juga menahan imbang 1-1 pada putaran pertama.

Pun dengan BBC yang sepakat menggarisbawahi tidak adanya Ronaldo sebagai daya tarik utama dari kekalahan Juventus.

Namun, benarkah faktor absennya Ronaldo merupakan biang kerok kekalahan Juventus dari Genoa?

Jika melihat kualitas lini depan Juventus pada pertandingan semalam, anggapan tersebut punya dasar. Juventus seperti macan ompong di wilayah pertahanan Genoa. Sepanjang 90 menit waktu normal, mereka tidak menghasilkan satu pun tembakan tepat sasaran.

Padahal jika ditilik lebih rinci, setidaknya enam kali pemain-pemain mereka melakukan upaya tembakan, empat di antaranya bahkan dari dalam kotak penalti. Dari aspek statistik ini saja, jelas bahwa efektivitas serangan Juventus benar-benar buruk.

Tembakan Juventus ke Gawang Genoa (sumber: Whoscored)

Tembakan Juventus ke Gawang Genoa (sumber: Whoscored)

Bandingkan misal, dengan Genoa yang sepanjang pertandingan melesatkan 18 tembakan. Memang hanya lima dari jumlah tersebut yang mengarah ke sasaran, namun dari lima itu dua di antaranya berujung gol. Efektivitas tuan rumah, meski tidak baik, masih bisa ditolerir.

Tembakan Genoa ke Gawang Juventus (sumber: Whoscored)

Tembakan Genoa ke Gawang Juventus (sumber: Whoscored)

Kendati demikian, Andai Ronaldo hadir dalam pertandingan semalam, bukan berarti masalah rampung. Faktanya, peraih lima gelar Ballon d'Or itu tidak selalu jadi sosok berpengaruh.

Contohnya, saat Juventus takluk 3-0 dari Atalanta di Piala Italia. Ronaldo nyatanya juga bermain, namun tidak mampu berkutik. Efektivitas serangan Si Nyonya Tua saat itu juga tak kalah buruk. Mereka cuma bisa mendulang satu tembakan tepat sasaran ke gawang Atalanta, dari total 10 upaya.

Itu artiya keputusan Allegri mengistirahatkan sang megabintang tidak bisa sepenuhnya dijadikan dalih atas kekalahan.

Lebih lanjut, kebijakan rotasi ini justru bisa berdampak baik bagi Juve lantaran setelah libur internasional mereka harus menatap perempat final Liga Champions serta pekan-pekan berat Serie A.

Lini Belakang Kacau

Jika ada yang harus disorot atas kekalahan Juventus, performa lini belakang mereka sebenarnya lebih layak dikritisi ketimbang absennya Ronaldo. Allegri sendiri, dalam konferensi pers setelah pertandingan mengamininya.

"Kami tidak tampil bagus, kami membuat sejumlah kesalahan yang membuat terciptanya gol seperti entah dari mana," keluh juru taktik asal Italia itu.

Gol pertama misal, yang lahir lewat sepakan luar kotak penalti Stefano Sturraro sebenarnya sesuatu yang selayaknya tidak terjadi. Tembakan eks pemain Juventus itu sebenarnya tidak kencang dan relatif mengarah ke area yang masih dapat dijangkau kiper Mattias Perin. Dalam rekaman ulang proses gol, bahkan terlihat tangan Perin sempat menyentuh bola.

Namun, reflek terlambat Perin membuat bola akhirnya lewat dari jangkauannya.

Perin bukan satu-satunya pemain yang luput atas gol itu. Jika dilihat lebih saksama, ruang tembak Sturraro seharusnya bisa ditutup Daniele Rugani. Akan tetapi, pemain bernomor dua empat itu malah menghalangi pandangan Perin dan tak melakukan penempatan posisi yang tepat untuk menghalau laju bola.

Performa pertahanan Si Nyonya Tua mendapat rapor merah lebih mantap jika melihat gol kedua yang tercipta lewat kaki Goran Pandev. Gol ini berawal dari serangan balik cepat tuan rumah, namun prosesnya tak bisa luput dari lambatnya bek Si Nyonya Tua kembali ke posisi awal setelah melakukan overlap.

Akibatnya, Pandev hadir mencari ruang tanpa ada kawalan berarti. Titik Pandev menembak, seharusnya jadi tanggung jawab Martin Caceres, namun yang bersangkutan bahkan belum tiba di kotak penalti hingga saat Pandev melakukan sentuhan terhadap bola.

Itu sebenarnya cuma puncak dari performa tak optimal Caceres sepanjang 90 menit. Kendati diberi peran sebagai bek tengah dalam skema 3-1-4-2 Allegri, pemain asal Uruguay itu malah kerap out of position dan memainkan bola di area kelewat tinggi untuk menutup celah di belakang Joao Cancelo.

Heatmaps Martin Caceres di Laga Genoa vs Juventus (sumber: Whoscored)

Heatmaps Martin Caceres di Laga Genoa vs Juventus (sumber: Whoscored)

Maka, wajar jika Whoscored akhirnya menetapkan Caceres--bersama Mattia Perin--sebagai pemain dengan rating terburuk selama pertandingan (5,7).

Data lain yang dihimpun Opta juga seperti menegaskan betapa buruknya kualitas pertahanan Juventus semalam. Soalnya, hanya dalam 45 menit pertama, mereka sudah dihajar 10 tembakan. Angka ini merupakan yang terburuk sejak rapor mereka pada laga kontra Napoli, Desember 2017. Saat itu, Si Nyonya Tua dihantam 13 tembakan tim lawan dalam 45 menit pertama.

Allegri sendiri urung bisa merinci secara pasti mengapa timnya bisa kalah dari Genoa. Namun, berdasarkan apa yang ada saat ini, Allegri menduga faktor kelelahan jadi penyebab performa buruk para pemain.

"Pertandingan Liga Champions lawan Atletico membuat kami kelelahan. Di babak pertama [lawan Genoa] kami melakukan dua kesalahan besar yang nyaris berujung gol. Kami melakukan yang lebih baik di babak kedua, namun pada akhirnya tetap kemasukan dua gol," ungkapnya di laman resmi klub.

Meski tak bisa menutupi kekecewaan, sang pelatih menghibur diri dengan mengatakan kalau kekalahan semalam terjadi di waktu yang tepat.

"Seperti kekalahan dari Atalanta di Coppa Italia, kami baru saja kalah pada pertandingan yang tepat, karena kini akan ada libur internasional sehingga kami punya waktu untuk menyegarkan diri dan istirahat," pungkas Allegri.

Setelah libur internasional, Juventus masih akan melakoni perjalanan panjang. Mereka akan menatap perempat final Liga Champions dan sisa pertandingan Liga Italia.

Saat ini Juventus masih kukuh di puncak klasemen Serie A dengan koleksi 75 poin, unggul telak 15 poin atas Napoli di urutan kedua. Total kompetisi ini menyisakan setidaknya 10 pertandingan untuk masing-masing tim.

Baca juga artikel terkait LIGA ITALIA atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Abdul Aziz