Menuju konten utama

Kedubes Cina Libur, Ketua GNPF Ulama: Kami Aksi Lagi Pekan Depan

Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak menyatakan Aksi Bela Uighur akan digelar kembali pada pekan depan jika tuntutan mereka tidak direspons oleh Kedubes Cina. 

Kedubes Cina Libur, Ketua GNPF Ulama: Kami Aksi Lagi Pekan Depan
Massa Persaudaraan Alumni (PA) 212 melakukan aksi dukung muslim Uighur di Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Rakyat China (RRC) di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Jumat (21/12/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Massa Aksi Bela Uighur yang hari ini memadati Jalan Mega Kuningan, Jakarta selatan kemungkinan kembali berdemonstrasi pada pekan depan. Hal ini lantaran Kedutaan Besar (Kedubes) Cina hari ini sedang libur.

Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak menyatakan hal tersebut ketika berorasi dalam aksi yang digelar pada Jumat (21/12/2018).

“Apabila tidak mendapatkan respons, kami akan turun pada Jumat yang akan datang dengan jumlah [massa] yang lebih besar,” kata Yusuf.

Demonstrasi di depan Gedung Kedubes Cina tersebut digelar untuk memprotes pemerintah Cina yang dianggap melakukan tindakan kekerasan dan diskriminasi terhadap komunitas muslim dari etnis Uighur di Provinsi Xinjiang, Cina.

Yusuf menambahkan massa aksi ini juga mendesak pemerintah Indonesia agar menekan pemerintah RI Cina agar menyudahi intimidasi dan kekerasan terhadap muslim Uighur. Menurut dia, pemerintah RI bisa menekan negara tersebut dengan mengusir dubesnya.

Menurut dia, pemerintah RI tidak perlu mengkhawatirkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Cina akan terganggu. Dia beralasan kerugian ekonomi tak sebanding dengan nilai kemanusiaan.

Sementara salah satu tokoh penggerak aksi ini, Bachtiar Nasir berharap pemerintah peka atas ancaman demonstrasi yang lebih besar.

“Tidak mustahil Jumat depan dan Jumat berikutnya, itu [aksi] akan semakin lama semakin besar. Di tiap-tiap daerah juga akan digelar nantinya,” kata dia.

Baca juga artikel terkait AKSI BELA UIGHUR atau tulisan lainnya dari Mulia Ramdhan Fauzani

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mulia Ramdhan Fauzani
Penulis: Mulia Ramdhan Fauzani
Editor: Addi M Idhom