Menuju konten utama

Kedatangan Tahap 116, Pemerintah Penuhi Kebutuhan Vaksin Nasional

Sebanyak 4 juta vaksin jadi Sinovac datang ke tanah air, sebagai upaya memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.

Kedatangan Tahap 116, Pemerintah Penuhi Kebutuhan Vaksin Nasional
Kedatangan Vaksin sinovac. FOTO/kominfo.go.id

tirto.id - Indonesia kembali kedatangan sebanyak 4 juta vaksin jadi Sinovac. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap ke-116 sebagai upaya memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.

"Vaksin Sinovac kembali datang di indonesia kali ini dalam bentuk vaksin jadi. Kali ini sebanyak 4.000.000 dosis tiba pada siang ini," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, Selasa (9/11).

Menurutnya, secara total vaksin Sinovac yang telah hadir di Indonesia dalam dua bentuk. Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak 100 juta dosis. Dan vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku sebanyak 153 juta dosis, yang setelah diolah, menghasilkan 124,4 juta dosis vaksin jadi.

"Sehingga secara total vaksin yang telah tiba di tanah air, dari berbagai merek, dalam bentuk bulk atau jadi sebanyak 330.378.350 dosis," katanya.

Usman mengatakan, vaksin kembali hadir dan akan terus hadir nantinya. Hal ini sudah menjadi komitmen pemerintah untuk terus mendatangkan vaksin dalam rangka mengamankan ketersediaan vaksin di Indonesia untuk melindungi rakyatnya. Dia menegaskan, vaksinasi bukan sekadar upaya untuk melindungi diri, melainkan juga untuk melindungi keluarga dan seluruh masyarakat.

"Saat ini 125 juta penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 79 juta di antaranya dosis lengkap," ujarnya.

Meski begitu, Usman kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. COVID-19 masih mengancam seperti terjadi di beberapa negara yang kasus penyebaran kembali melonjak. Untuk itu, perlu upaya bersama dari semua pihak untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus gelombang ke-3 di tanah air.

"Tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," kata Usman.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis