Menuju konten utama
Mafia Sepak Bola

Kecelakaan Krisna Adi Diduga Terkait dengan Kasus Pengaturan Skor

Kecelakaan lalu lintas yang menimpa Krisna Adi Darma, pemain PS Mojokerto Putra diduga masih berkaitan dengan keterlibatannya dalam kasus pengaturan skor di Liga 2.

Kecelakaan Krisna Adi Diduga Terkait dengan Kasus Pengaturan Skor
Ilustrasi Match Fixing. iStockphoto/Gettyimages

tirto.id - Pemain PS Mojokerto Putra, Krisna Adi Darma mengalami kecelakaan lalu lintas pada Minggu (23/12/2018). Kecelakaan ini terjadi setelah Krisna dengan terang-terangan menyebut dirinya akan membuka kasus pengaturan skor (match fixing) yang terjadi di Liga 2.

Sebelumnya, Krisna dijatuhi sanksi larangan bermain seumur hidup oleh Komite Displin (Komdis) PSSI, Sabtu (22/12/2018). PSSI menyebut ia terbukti terlibat pengaturan skor dalam pertandingan yang mempertemukan Aceh United vs PS Mojokerto, 19 November lalu.

Komisioner Bidang Hukum Komite Perubahan Sepak bola Nasional (KPSN), Erwin Mahyudin menduga kecelakaan yang dialami Krisna masih berkaitan dengan skandal pengaturan skor yang melibatkannya. Ia menyebut kecelakaan Krisna bisa jadi merupakan "ancaman" bagi pihak-pihak yang ingin membongkar keterlibatan mafia pengaturan skor.

"Patut diduga kecelakaan itu ada benang merahnya dengan rencana buka-bukaan yang bersangkutan. Ini ancaman bagi pihak-pihak yang berniat membongkar mafia match fixing," kata Mahyudin seperti diwartakan antara.

Ia pun berharap pihak kepolisian memberikan perlindungan bagi saksi yang bisa mengungkap kasus tersebut, Krisna contohnya. Jika tidak, kejadian-kejadian seperti kecelakaan yang dialami pemain PS Mojokerto Putra itu bisa menyulitkan langkah Polri dalam membantu PSSI menangani kasus pengaturan skor.

"Kami mohon Kapolri [Tito Karnavian] memberikan perlindungan jiwa dan perlindungan hukum kepada yang bersangkutan, termasuk orang-orang atau pihak-pihak lain yang berpotensi menjadi saksi match fixing yang kini sedang ditangani Polri," sambungnya.

Kronologi kecelakaan Krisna sendiri sebenarnya masih simpang siur. Namun, dari keterangan yang dihimpun Tirto, Krisna mengalami insiden itu saat berboncengan dengan rekannya menggunakan sepeda motor, setelah berkunjung dari kediaman kakaknya, Johan Arga Pramudya yang juga pesepak bola asal Yogyakarta. Ia ditabrak oleh bus dan tidak sadarkan diri sampai kemudian dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dr. Sardjito, Yogyakarta.

Setibanya di Rumah Sakit, Krisna baru siuman sekitar pukul 15.00 WIB. Karena kondisinya buruk, sekitar tiga jam kemudian Krisna harus menjalani operasi pengangkatan batok kepala.

Nama Krisna pertama kali menghebohkan publik lantaran ia justru berselebrasi sujud syukur, ketika gagal mengeksekusi tendangan penalti ke gawang pada laga Aceh United vs PS Mojokerto Putra. Dalam video rekaman pertandingan, terlihat Krisna secara sengaja mengarahkan bola melebar dari sasaran.

Krisna lantas tiga kali dipanggil Komdis PSSI untuk memberi kesaksian, namun selalu berhalangan hadir hingga akhirnya dijatuhi hukuman larangan bermain pada kompetisi resmi seumur hidup. Setelah mendapat hukuman itu, Krisna lantas mengatakan dirinya siap buka-bukaan terkait keterlibatan mafia sepak bola dalam kasus pengaturan skor di Indonesia, khususnya Liga 2.

"Kami memiliki bukti-bukti yang kuat dari sejumlah pelanggaran match fixing yang dilakukan PS Mojokerto Putra. Demikian halnya dengan saudara Krisna Adi Darma," kata Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin, dalam pernyataan resminya Sabtu (22/12/2018) lalu.

Selain Krisna, klub PS Mojokerto Putra juga diberi sanksi. Kesebelasan tersebut dilarang mengikuti kompetisi Liga 2 2019. PSMP dinililai melanggar Pasal 72 dan Pasal 141 dalam Kode Disiplin PSSI karena terbukti melakukan pengaturan skor dalam empat pertandingan Liga 2 2018.

Baca juga artikel terkait PENGATURAN SKOR atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan