Menuju konten utama

Kecelakaan di Tanjakan Emen, Tidak Ada Korban Jiwa, 7 Luka Berat

Polisi terus melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang. Data sementara tidak ada korban jiwa.

Kecelakaan di Tanjakan Emen, Tidak Ada Korban Jiwa, 7 Luka Berat
Pengendara sepeda motor melintas di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

tirto.id - Kecelakaan kembali terjadi di Tanjakan Emen, di Cicenang, Ciateng, Subang, Jawa Barat pada Senin (12/3/2018) siang. Kali ini kecelakaan menimpa sebuah kendaraan minibus Toyota Elf Travel.

Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni menyampaikan data sementara yang ia terima tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

"Korban jiwa tidak ada. Luka berat tujuh orang dan luka ringan sembilan orang," ujar Joni, Senin siang ini.

Kabid Humas Polda Jabar AKBP Hari Suprapto menyampaikan, polisi kini tengah bergerak menuju tempat kejadian perkara. "Saat ini belum ada korban jiwa yang diketahui. Kita masih terus melakukan koordinasi," ujar.

Kecelakaan maut di Tanjakan Emen pernah terjadi pada awal Februari lalu. Kecelakaan mengakibatkan 27 penumpang bus meninggal dunia.

Setelah peristiwa ini, pemerintah—lewat Kemenhub—mengubah nama Kawasan Jalan Tanjakan Emen menjadi Kawasan Jalan Tanjakan Aman. Perubahan nama jalan diambil untuk mengubah pandangan masyarakat yang berpendapat bahwa tanjakan Emen merupakan “jalan maut.”

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setyadi, mengungkapkan penggantian nama Jalan Emen disahkan selepas adanya perundingan antara Komisi IV DPRD Jawa Barat, Kemenhub, Jasa Raharja, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat).

“Itu [perubahan nama] dilakukan secara spontan di lokasi saat perbaikan jalan sedang dilakukan. Bersama pihak-pihak terkait, saya lantas mengusulkan bagaimana jika nama tanjakan ini diubah dengan “Aman” agar lebih memantapkan perbaikan,” jelasnya kepada Tirto, Februari lalu.

Budi mengaku penggantian nama sudah disetujui oleh tokoh masyarakat setempat. “Syukur, tokoh setempat mulai dari kecamatan, kelurahan, dan ulama menyetujui hal ini. Mengubah nama jadi semacam doa agar tidak terjadi apa-apa lagi,” tambahnya.

Tak hanya mengubah nama, Kemenhub juga memasang chevron (rambu pengarah tikungan), jalur escape (jalur antisipasi untuk mobil saat rem blong), serta lampu peringatan (warning light) di sepanjang Kawasan Tanjakan Aman.

Angka kecelakaan di Tanjakan Aman bisa dibilang cukup tinggi. Data memperlihatkan kecelakaan di wilayah ini telah merenggut nyawa sekitar 54 orang sejak 2004 silam.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN TANJAKAN EMEN atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH