Menuju konten utama

Kecelakaan di Tanjakan Emen Terulang, Kali Ini Menimpa Minibus

Sebuah kecelakaan tunggal kembali terjadi di Tanjakan Emen, Subang pada Senin siang ini.

Kecelakaan di Tanjakan Emen Terulang, Kali Ini Menimpa Minibus
Seorang relawan membenahi karangan bunga duka cita di tempat kejadian perkara terbaliknya bus di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

tirto.id - Kecelakaan kembali terjadi di Tanjakan Emen, Cicenang, Ciateng, Subang, Jawa Barat pada Senin (12/3/2018). Kali ini kecelakaan menimpa sebuah kendaraan minibus Toyota Elf Travel.

Lokasi kecelakaan elf berada persis di tempat kecelakaan bus yang menewaskan 27 penumpang pada Sabtu 10 Februari lalu.

Kabid Humas Polda Jabar AKBP Hari Suprapto menyampaikan, polisi kini tengah bergerak menuju tempat kejadian perkara.

"Laporan lebih detail kita belum tahu. Laka tunggal yang melibatkan sebuah minibus," kata Hari. "Saat ini belum ada korban jiwa yang diketahui. Kita masih terus melakukan koordinasi,"

Sejak kecelakaan maut pada awal Februari lalu, pemerintah—lewat Kemenhub—mengubah nama Kawasan Jalan Tanjakan Emen menjadi Kawasan Jalan Tanjakan Aman. Perubahan nama jalan diambil untuk mengubah pandangan masyarakat yang berpendapat bahwa tanjakan Emen merupakan “jalan maut.”

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setyadi, mengungkapkan penggantian nama Jalan Emen disahkan selepas adanya perundingan antara Komisi IV DPRD Jawa Barat, Kemenhub, Jasa Raharja, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat).

“Itu [perubahan nama] dilakukan secara spontan di lokasi saat perbaikan jalan sedang dilakukan. Bersama pihak-pihak terkait, saya lantas mengusulkan bagaimana jika nama tanjakan ini diubah dengan “Aman” agar lebih memantapkan perbaikan,” jelasnya kepada Tirto.

Budi mengaku penggantian nama sudah disetujui oleh tokoh masyarakat setempat. “Syukur, tokoh setempat mulai dari kecamatan, kelurahan, dan ulama menyetujui hal ini. Mengubah nama jadi semacam doa agar tidak terjadi apa-apa lagi,” tambahnya.

Tak hanya mengubah nama, Kemenhub juga memasang chevron (rambu pengarah tikungan), jalur escape (jalur antisipasi untuk mobil saat rem blong), serta lampu peringatan (warning light) di sepanjang Kawasan Tanjakan Aman.

Angka kecelakaan di Tanjakan Aman bisa dibilang cukup tinggi. Data memperlihatkan kecelakaan di wilayah ini telah merenggut nyawa sekitar 54 orang sejak 2004.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN BUS atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH