Menuju konten utama

Kebutuhan Uang Kartal Selama Ramadan-Lebaran Diperkirakan Rp217,1 T

Disiapkannya uang sebesar R217,1 triliun itu untuk mengantisipasi kebutuhan pada libur panjang serta kenaikan gaji dan pembayaran THR.

Kebutuhan Uang Kartal Selama Ramadan-Lebaran Diperkirakan Rp217,1 T
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan./aww.

tirto.id - Kebutuhan uang kartal (tunai) pada periode Ramadan/Idulfitri tahun ini diperkirakan sebesar Rp217,1 triliun atau tumbuh 13,5 persen (yoy) dibandingkan periode tahun lalu.

Deputi gubernur Bank Indonesia (BI), Rosmaya Hadi, menyampaikan kenaikan tersebut dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pada libur panjang serta kenaikan gaji dan pembayaran THR ASN maupun pegawai swasta.

"Itu kira-kira 10 hari, di-trigger dengan kenaikan gaji dan tunjangan ASN dan juga THR pegawai swasta sesuai ketentuan. UMR Ketenagakerjaan dan Pemilu juga men-trigger naiknya 13,3 persen," ujarnya dalam konferensi pers di kompleks BI, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).

Kenaikan kebutuhan uang (outflow) pada periode tahun ini diperkirakan terjadi di seluruh satker kas dengan outflow tertinggi di daerah Jabodetabek sebesar Rp51,5 triliun.

"Kebutuhan dalam sebaran wilayah kita bagi atas Pulau Jawa yang non-Jabodetabek 38,7 persen atau sebesar Rp84 triliun. Sedangkan Jabodetabek 23,7 persen atau Rp51,5, Sumatera 19 persen yaitu Rp41,2 triliun, dan kawasan timur 18,6 persen atau 40,4 triliun," paparnya.

Jika realisasi outflow dilihat berdasarkan pecahan, uang pecahan besar yakni Rp50 ribu ke atas mendominasi hingga 90,8 persen Rp197,2 triliun. Sementara pecahan kecil yakni di bawah Rp50 ribu hanya sebesar 9,2 persen atau Rp19,9 triliun.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas uang tunai, BI juga telah menyiapkan layanan penukaran uang di 2.900 titik penukaran di seluruh wilayah NKRI termasuk di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil) mulai dari tanggal 13 Mei s.d. 1 Juni 2019.

Kegiatan bertajuk "Rupiah Untuk Negeri: Titik Sinergi Bank Indonesia dan Perbankan Melayani Negeri" itu dilakukan dengan membuka kegiatan kas keliling di titik keramaian, kantor perbankan dan instansi lain termasuk jalur mudik.

Baca juga artikel terkait HARD NEWS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto