Menuju konten utama
Natal 2017

Kebhinekaan dan Kesederhanaan Jadi Tema Dekorasi Natal di Katedral

Pernak-pernik yang dipakai bukan barang-barang mahal nan mewah, melainkan bahan-bahan organik seperti rotan, bambu, rumbia, dan jerami.

Kebhinekaan dan Kesederhanaan Jadi Tema Dekorasi Natal di Katedral
Gereja Katedral, tempat ibadah umat Katolik menjelang petang sesaat sebelum prosesi misa Natal berlangsung (24/12). tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Gereja Paroki Katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat menghadirkan pemandangan berbeda pada perayaan Natal tahun ini. Jika tahun sebelumnya panitia Natal menampilkan budaya Betawi sebagai tema dekorasi, pesan yang ingin disampaikan tahun ini adalah kebhinekaan dan kesederhanaan.

Humas Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta, Susyana Suwadie, mengatakan, dekorasi tersebut telah disesuaikan dengan pesan Natal tahun ini, yakni "Damai Kristus dalam Nuansa Nusantara." Karenanya, pernak-pernik yang dipakai tidak berasal dari barang-barang mahal nan mewah, melainkan bahan-bahan organik yang bisa terurai dengan mudah seperti rotan, bambu, rumbia, dan jerami.

Hiasan-hiasan ini dapat disaksikan di jalan yang terletak di sisi barat Gereja Katedral selama perayaan natal. Perpaduan bola plastik warna-warni dan rumbia tergantung di langit-langit yang menjalar di atas jalan tersebut.

Sementara di pokok-pokok tiang yang menyangganya terpancang potongan bambu berisi tanaman-tanaman hias. Hiasan lampu yang ditutup anyaman rotan berbentuk kerucut, diletakkan pada bagian atas tiang-tiang tersebut.

Susyana mengungkapkan, seluruh dekorasi itu sudah dipersiapkan selama lebih dari sebulan oleh panitia. Ada pula instalasi yang menggambarkan suasana kelahiran Yesus di kandang domba. Seperti hiasan lainnya, instalasi itu berhiaskan anyaman jerami, bambu, rotan dan rumbia.

"Dekorasi sederhana namun dapat memberikan suasana kemeriahan menyambut hadirnya Kristus yang lahir menjadi manusia," jelas Susyana.

Di depan instalasi itu, terdapat sebuah plaza kecil yang dihiasi susunan pot berbentuk Cemara yang berisikan dengan burung Garuda. "Plaza ini baru selesai di 29 November dan kemudian, di tanggal 23 Desember kemarin dilakukan penggantian Burung Garuda yang lama dengan yang baru yang lebih permanen dan tahan cuaca," papar Susyana.

Menurut Susyana, plaza kecil tersebut dibuat sebagai wujud dari semangat dan cita-cita Keuskupan Agung Jakarta untuk mengajak umat Katolik mengamalkan Pancasila.

Dalam rumusan cita-cita dan arah dasar keuskupan agung, tertulis “Gereja Keuskupan Agung Jakarta sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah bercita-cita menjadi pembawa sukacita Injil dalam mewujudkan kerajaan Allah yang Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan.”

"Dari arah dasar inilah ide dibuatnya plaza dengan lambang Garuda Pancasila yg besar. Dan sangat menarik perhatian umat dan tamu yg datang untuk berfoto," jelas Susyana.

Selain ragam ornamen, dekorasi dan hiasan-hiasan itu, panitia Natal juga telah menyiapkan tenda-tenda besar dan kursi yang sudah dijejer rapi di halaman gereja untuk menampung jemaat.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA NATAL 2017 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Iswara N Raditya