Menuju konten utama

Kebakaran Terjadi Lagi di Pemukiman Tanah Abang Selasa Dini Hari

Kebakaran yang terjadi secara berulang di Tanah Abang diprediksi karena banyak kayu-kayu di sekitar pemukiman, serta terdapat bangunan-bangunan dari kayu.

Kebakaran Terjadi Lagi di Pemukiman Tanah Abang Selasa Dini Hari
Ilustrasi kebakaran. Istockphoto/Getty Images

tirto.id - Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu menyampaikan, kebakaran di tengah pemukiman Jalan Jati Bunder, Tanah Abang terjadi secara berulang karena banyaknya kayu-kayu di sekitar pemukiman, serta terdapat bangunan-bangunan dari kayu.

Kebakaran pada mulanya terjadi pada Minggu (30/6/2019). Kemudian api menyala kembali pada Selasa (2/7/2019) dini hari.

"Namanya api, kan, terus banyak kayu, makanya Damkar masih terus melakukan penjagaan di titik asap," ujar Yassin kepada reporter Tirto saat ditemui dekat lokasi kejadian pada Selasa (2/7/2019).

Tak hanya kayu yang menjadi pemicu, tetapi juga sembako yang mudah terbakar. Pasalnya, terdapat banyak toko-toko yang ikut terbakar.

"Hunian 34, toko 32, total 66," ungkap Yassin atas sejumlah bangunan yang terdampak kejadian tersebut.

Terdapat 500 jiwa yang mengungsi, terdiri dari 20 Kepala Keluarag (KK) tetap dan 60 KK tidak tetap. Akibat kejadian itu, ada dua korban.

Pertama, korban sesak napas yang telah ditangani kemarin (1/7/2019). Kedua, korban yang jatuh dari atap karena sedang membantu pemindahan barang saat kejadian. Tetapi, tidak ada yang cedera berat, ataupun korban jiwa.

Yassin menjelaskan, kejadian tersebut bermula dari rumah salah seorang warga. Api muncul dari satu rumah. Dari sana, api tersebut menjalar ke bangunan-bangunan di sekitarnya. Pada Selasa (2/7/2019), sekitar pukul 04.40 WIB api kembali menyala.

Berdasarkan pantauan reporter Tirto, kebakaran tampak sudah padam. Selain itu, petugas kebakaran masih berjaga, tetapi sudah tidak melakukan pemadaman lagi.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN PASAR TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno