Menuju konten utama

Kebakaran Landa 27 Hektare Lahan di Rokan Hilir, Tersebar di 4 Desa

BNPB belum menerima laporan penyebab kebakaran 27 hektare lahan di Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Kebakaran Landa 27 Hektare Lahan di Rokan Hilir, Tersebar di 4 Desa
Asap mengepul akibat kebakaran hutan di wilayah Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (15/4/2020). ANTARA FOTO/M N Kanwa/aww.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan lahan seluas 27 hektare di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, telah terbakar pada Minggu (10/7/2022) pukul 10.00 WIB. Lahan terbakar ini terbagi menjadi lima titik yang tersebar di empat desa di Rokan Hilir.

Keempat desa itu yakni Sungai Bakau di Kecamatan Sinaboi, Desa Langgadai Hulu di Kecamatan Rimba Melintang, Desa Teluk Nipan di Kecamatan Kubu, dan Desa Panipahan Laur di Kecamatan Pasir Limau Kapas.

“Belum ada laporan kepastian mengenai penyebab terjadinya kebakaran lahan itu. Pihak berwajib masih menyelidiki dan mendalami peristiwa tersebut,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/7/2022).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rohil bersama Kodim 0321 serta lintas instasi terkait telah melakukan pemadaman dan pendinginan kebakaran lahan.

Menurut Muhari, berdasarkan kajian potensi kebakaran hutan dari Pusat Meteorologi Publik, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kabupaten Rokan Hilir masuk dalam kategori kawasan yang sangat mudah terbakar.

Sementara itu, BMKG juga mencatat beberapa wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau, yang ditandai dengan rendahnya curah hujan antara 0-100 milimeter. Adapun Rokan Hilir memiliki curah hujan rata-rata antara 100-200 milimeter.

“Hasil kajian itu tentunya harus disikapi dengan baik oleh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat, karena kebakaran hutan dan lahan sangat mudah terjadi pada musim kemarau,” ujar Muhari.

Muhari menerangkan berdasarkan kajian analisa BNPB pada tahun 2019, 99 persen kejadian kebakaran hutan dan lahan itu akibat ulah manusia. Di samping itu, BNPB juga mengimbau agar upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan secara berkala.

“Respons cepat dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan juga harus segera dilakukan untuk menghindari semakin meluasnya wilayah yang terbakar. Apabila menemukan titik api, maka masyarakat wajib membantu pemadaman dan segera melaporkan kepada pihak-pihak terkait,” imbuh dia.

Baca juga artikel terkait KARHUTLA RIAU atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan