Menuju konten utama

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Meninggal 19, Dirawat 26

Sementara itu, jumlah pengungsi yang tercatat saat ini sebanyak 148 jiwa yang tersebar di 3 posko.

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Meninggal 19, Dirawat 26
Sejumlah warga dan petugas berada di dekat kantong jenazah korban kebakaran pipa Pertamina Plumpang di Jakarta,Jumat (3/3/2023). ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A/rwa.

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI melaporkan data terkini sebanyak 19 korban meninggal dan 26 orang masih dirawat di rumah sakit akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3).

Data tersebut dihimpun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI per pukul 12.00 WIB, Jumat (9/3/2023).

"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 12.00 WIB, korban berjumlah 19 jiwa. Sedangkan, 26 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di empat rumah sakit," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, M. Ridwan Ibrahim melalui keterangan tertulisnya.

Sementara itu, menurut data BPBD DKI termasuk tambahan posko pengungsian yang dekat lokasi rumah penduduk, tercatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 148 jiwa: Kantor PMI Jakarta Utara terdapat 41 jiwa; RPTRA Rasella terdapat 25 jiwa; dan Posko Pengungsian RW.09 Kelurahan Rawa Badak Selatan terdapat 82 jiwa.

Ia menjelaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta di Plumpang, Posko PMI Jakarta Utara, dan RPTRA Rasela telah melayani sebanyak 377 warga yang datanya rusak akibat kebakaran.

Di antaranya cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta lahir, dan konsultasi.

BPBD DKI Jakarta telah mengirimkan 50 personel dan mendirikan dua tenda pengungsi yang bertempat di RPTRA Rasela dan Wali Kota Jakarta Utara.

Saat ini, klaim Ridwan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran. Termasuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan.

“Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN DEPO PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri