Menuju konten utama

Keadaan Afghanistan Saat Ini: Perlawanan di Lembah Panjshir

Berita terkini di Afghanistan adalah muncul perlawanan anti-Taliban di Lembah Panjshir.

Keadaan Afghanistan Saat Ini: Perlawanan di Lembah Panjshir
Seorang pejuang Taliban terlihat saat dia berdiri di kota Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/HP/sa.

tirto.id - Kelompok Taliban mengatakan ratusan pejuangnya sedang menuju Lembah Panjshir, yang saat ini menjadi pusat perlawanan di Afghanistan. Sebelumnya pemimpin Front Perlawanan Nasional Ahmad Massoud mengatakan dia ingin mengadakan negosiasi dengan kelompok Taliban, tetapi pasukannya juga siap jika harus berperang.

Seperti diwartakan Hindustan Times, layanan informasi Alemarah Taliban mengatakan, ratusan pejuang menuju Panjshir "setelah pejabat negara setempat menolak untuk menyerahkannya secara damai".

Para ahli mengatakan, para pejuang dari kelompok Massoud yang berkumpul di Lembah Panjshir harus berjuang jika kelompok Taliban melancarkan skala penuh. “Perlawanan untuk saat ini hanya verbal karena Taliban belum mencoba masuk ke Panjshir. Taliban hanya perlu mengunci Panjshir, mereka bahkan tidak perlu masuk ke sana,” kata Dorronsoro kepada kantor berita AFP.

Sementara Abdul Sayed, seorang peneliti independen, mengatakan kepada AFP. "Taliban mengepung Panjshir dari semua sisi dan saya tidak berpikir putra Massoud dapat melawan lebih dari beberapa bulan. Untuk saat ini, dia tidak memiliki dukungan yang benar-benar kuat."

Pasukan anti-Taliban merebut kembali tiga distrik di provinsi utara Baghlan, yang berbatasan dengan Panjshir pekan lalu. Namun, Massoud mengatakan dia tidak mengorganisir operasi tersebut dan itu dilakukan oleh kelompok-kelompok milisi lokal yang bereaksi terhadap "kebrutalan" di wilayah itu.

Sebelumnya, Massoud mengatakan para pendukungnya siap berperang jika Taliban mencoba menyerang Lembah Panjshir. "Kami ingin membuat Taliban menyadari bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah melalui negosiasi. Kami tidak ingin perang pecah," katanya kepada Reuters melalui telepon.

Dia dan Amrullah Saleh, wakil presiden negara itu, telah mengumpulkan pasukan yang terdiri dari sisa-sisa unit tentara reguler dan pasukan khusus serta pejuang milisi lokal. "Mereka ingin membela, mereka ingin bertarung, mereka ingin melawan rezim totaliter mana pun," katanya.

Siapa Ahmad Massoud?

Nama Ahmad Massoud mencuat berkat sebuah opini yang ditulisnya di The Washington Post, terlebih tentang kesiapannya melawan kelompok Taliban yang kini menguasai negara Afghanistan. Ia pun menyebut bakal mengikuti jejak sang ayah Ahmad Shah Massoud yang mati terbunuh dua puluh tahun lalu.

Ahmad Massoud adalah anak dari komandan mujahidin Ahmad Shah Massoud yang berperang melawan rezim Taliban. Namun, tepat pada 9 September 2001, ayahnya dibunuh, yang disebut Massoud, atas perintah Taliban dan al-Qaeda. Untuk itu, Ahmad Massoud bersiap mengikuti jejak sang ayah dan bersama para pejuang mujahidin menghadapi Taliban.

"Kami memiliki gudang amunisi dan senjata yang telah kami kumpulkan dengan sabar sejak zaman ayahku, karena kami tahu hari ini akan datang," tulisnya pada 18 Agustus lalu.

Pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan itu juga mengatakan, mereka juga memiliki tentara yang sekarang berjalan ke perbukitan Panjshir dengan peralatan. Mantan anggota Pasukan Khusus Afghanistan juga telah bergabung dengan perjuangan mereka.

Britannica melaporkan, Ahmad Shah Massoud adalah pemimpin komando kelompok militan paling gigih melawan Soviet dari benteng di lembah Sungai Panjashr (umumnya lembah Panjshr) timur laut Kabul.

Massoud termasuk di antara para komandan yang berafiliasi dengan Islamic Society (salah satu kelompok mujahidin paling berpengaruh), yang dipimpin oleh seorang seorang cendekiawan terlatih Burhanuddin Rabbani.

Baca juga artikel terkait KONFLIK AFGHANISTAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya