Menuju konten utama

Ke Mana Jonru Ginting akan Berlabuh Usai Bebas dari Penjara?

Status bebas bersyarat yang disandang Jonru Ginting membuat sejumlah pihak berspekulasi: ke mana ia melabuhkan dukungan di Pilres 2019?

Ke Mana Jonru Ginting akan Berlabuh Usai Bebas dari Penjara?
Terdakwa kasus ujaran kebencian Jon Riah Ukur (Jonru Ginting) meneriakkan takbir saat bersiap mengikuti sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (2/3). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.

tirto.id - Jon Riah Ukur Ginting alias Jonru akhirnya menghirup udara bebas, Jumat (23/11) lalu. Ia dinyatakan bebas bersyarat setelah menjalani dua pertiga hukuman dari vonis 1,5 tahun yang diketok majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, pada 2 Maret 2018.

Pria kelahiran 7 Desember 1970 itu dinyatakan terbukti bersalah oleh hakim karena menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial Facebook. Hakim memutuskan Jonru telah melanggar Pasal 28 ayat (2) juncto pasal 45A ayat (2) UU No. 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Sontak, status bebas bersyarat yang disandang Jonru membuat sejumlah pihak berspekulasi: ke mana Jonru melabuhkan dukungan di Pilres 2019? Apalagi setelah Habiburokhman, anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menyatakan akan menyambut baik bila ia berniat mendukung paslon nomor urut 02 itu.

Meski demikian, Djudju Purwantoro selaku kuasa hukum Jonru menyatakan kliennya belum mengambil sikap politik. Alasannya, Jonru masih ingin fokus pada keluarga, lebih-lebih setelah istrinya baru melahirkan anak laki-laki sekitar tiga bulan lalu.

“Jonru belum ada rencana terjun ke bidang politik,” kata Djudju saat dikonfirmasi reporter Tirto, Sabtu (24/11/2018).

Selain keluarga, kata Djudju, untuk sementara Jonru akan banyak menghabiskan waktunya dalam aktivitas non-politik, seperti kegiatan sosial, menulis buku, dan keagamaan atau berdakwah.

“Itu [mendukung Prabowo-Sandiaga] kan, hanya rencana, tapi positif juga,” kata Djudju.

Spekulasi soal dukungan Jonru untuk Prabowo-Sandiaga sebenarnya tidak mengejutkan. Sebab, sebelum masuk bui, Jonru termasuk salah satu orang yang kerap mengkritik Presiden Jokowi di media sosial. Pada Pilpres 2014, Jonru bahkan menjadi pendukung pasangan Prabowo-Hatta Radjasa.

Dosen Sosiologi Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan, melihat latar belakang Jonru, maka kemungkinan bergabung dengan capres-cawapres nomor urut 02 sangat terbuka. Apalagi, Jonru dikenal sebagai aktivis media sosial yang pengikutnya cukup banyak.

Ubedilah mengatakan, bila Jonru memutuskan untuk bergabung dengan Prabowo-Sandiaga, maka ada risiko rekam jejaknya sebagai mantan narapidana ujaran kebencian yang dapat memberikan persepsi negatif kepada publik.

Sebab, keputusan untuk menerima Jonru sebagai bagian dari tim sukses bisa disalahartikan seolah-olah BPN Prabowo-Sandiaga permisif terhadap hoaks yang pernah dilakukan Jonru. Hal ini, dapat merugikan pasangan calon nomor urut 02 karena pemilih bisa saja mengalihkan dukungannya.

Meski demikian, kata Ubedilah, tak menutup kemungkinan kehadiran Jonru justru menjadi insentif elektoral. Sebab, di pengadilan Jonru tidak pernah mengakui kesalahannya, bahkan menganggap dirinya dizalimi. Hal ini berpeluang dikapitalisasi menjadi tindakan yang heroik.

Dengan demikian, maka dukungan sebagian masyarakat pun akan mengalir sebagai respons atas keberpihakkan kubu yang mau menerimanya.

Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono tak mau berspekulasi soal sikap Jonru. Ia belum mau berbicara lebih jauh terkait wacana kemungkinan Jonru mendukung pasangan calon nomor urut 2.

“Belum tau kalau itu,” kata Ferry saat dikonfirmasi reporter Tirto.

Sebaliknya, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengaku tak heran bila nantinya Jonru melabuhkan dukungannya pada pasangan Prabowo-Sandiaga. Menurutnya, itu merupakan hak setiap orang menentukan sikap politiknya, termasuk Jonru.

“Itu pilihan politik seseorang. Toh narasi yang dibangun sekarang sudah sesuai dengan Prabowo,” kata politikus PKB itu.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Politik
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz